Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Tokoh Dunia: Miyamoto Musashi, Ahli Pedang Legendaris Jepang

Kompas.com - 13/06/2018, 23:59 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

3. Mengembara
Di 1599, diperkirakan saat itu usianya 16 tahun jika mengacu duelnya dengan Arima, Musashi meninggalkan desa dan mengembara.

Dalam pengembaraan, diketahui Musashi terlibat dalam banyak pertarungan. Salah satu duel terkenalnya adalah melawan Tadashima Akiyama dari Provinsi Tajima.

Pada 1600, ketika pertempuran antara Klan Toyotomi dan Klan Tokugawa pecah, Musashi memihak Toyotomi, dan bergabung dengan Pasukan Barat dengan nama Klan Shinmen.

Konon, dia terjun dalam berbagai medan. Antara lain serangan dalam memperebutkan Istana Fushimi pada Juli 1600.

Baca juga: Koleksi Pornografi Anak, Komikus Samurai-X Ditangkap Polisi

Kemudian, dia melindungi Kastil Gifu pada Agustus 1600, dan terakhir adalah Pertempuran Sekigahara yang terjadi pada 21 Oktober 1600.

Setelah pertempuran, Musashi sempat menghilang, dan kemudian dilaporkan berada di Kyoto pada usia sekitar 20 atau 21 tahun.

Saat itu, dia menantang murid-murid dari Sekolah Pedang Yoshioka yang pada saat itu adalah satu dari delapan perguruan bela diri terkenal di Kyoto.

Ayahnya pernah bertarung dengan pemilik perguruan itu, dan menang dua dari tiga ronde di hadapan Shogun Ashikaga Yoshiaki, yang memberi julukan "Tak Tertandingi di Bumi" kepada Munisai.

Awalnya, Musashi menantang kepala perguruan, Yoshioka Seijuro, yang kemudian menyepakati duel dilakukan di Rendaiji.

Saat hari pertarungan, Musashi datang terlambat yang kemudian menuai kemarahan dari Seijuro hingga dia tak bisa mengendalikan gaya berpedangnya.

Ketika mereka berhadapan, dengan mudah Musashi menghancurkan bahu kiri Seijuro yang mewariskan perguruan ke adiknya, Yoshioka Denshichiro.

Baca juga: Polisi Bandung Tangkap Penodong Bersenjata Samurai

Denshichiro menantang Musashi untuk balas dendam. Dia menggunakan tongkat besi. Namun, untuk kedua kalinya, Musashi datang terlambat.

Ketika Musashi melihat senjata Denshichiro, dia melucutinya, dan mengalahkannya sehingga membuat keluarga Yoshiaki marah.

Kali ini kepala baru perguruan, Yoshioka Matashichiro, melakukan manuver dengan membawa pasukan berisi ahli pedang dan pemanah.

Kali ini, Musashi datang lebih awal beberapa jam. Dia bersembunyi, dan melakukan serangan mendadak serta membunuh Matashichiro.

Musashi berusaha melarikan diri dari kepungan pengikut keluarga Yoshioka. Untuk melawan mereka, dia terpaksa menarik pedang keduanya, sehingga muncul aliran dua pedang atau niten'ichi.

Setelah meninggalkan Kyoto, beberapa dokumen menceritakan Musashi sempat berkunjung ke Hozoin di Nara. Di mana dia berduel dan belajar dari biksu setempat.

Antara 1605-1612, dia bepergian ke seluruh Jepang sebagai musha shugyo, atau samurai peziarah yang mengasah kemampuan lewat duel.

Selama berkeliling Jepang itu, Musashi telah melakukan duel sebanyak 60 kali dan tak terkalahkan menggunakan bokken atau pedang kayu.

Di 1611, Musashi mulai mempelajari seni meditasi atau zazen di kuil Myoshin-ji di mana dia bertemu Nagaoka Sado, abdi samurai bernama Hosokawa Tadaoki.

Baca juga: Pelajar Bawa Pedang Samurai dan Gergaji Saat Tawuran

4. Duel dengan Sasaki Kojiro
Mungkin, duelnya yang paling terkenal adalah melawan Sasaki Kojiro yang dikenal sebagai "Setan dari Provinsi Barat".

Kojiro dikenal sebagai ahli nodachi, atau pedang yang bentuknya lebih panjang dari pedang samurai biasa. Saat itu, usia Musashi 30 tahun.

Musashi yang datang terlambat kemudian mengusulkan agar pertarungan digelar di Pulau Funajima di Selat Kanmon yang membatasi Honshu dan Kyushu.

Pertarungan berlangsung singkat. Legenda berkata, Kojiro terbunuh dengan bokken yang diasah dari dayung yang membawa Musashi ke pulau duel.

Banyak sekali legenda yang menyebar tentang bagaimana cara Musashi mengalahkan Kojiro. Salah satunya dia menunggu matahari berada di posisi yang tepat.

Ketika duel dimulai, dia sengaja memunggungi matahari terbit sehingga Kojiro dibutakan oleh sinar yang membuat Musashi dengan mudah membunuhnya.

Atau dugaan lain di mana dia sengaja datang terlambat sehingga memancing kemarahan Kojiro, yang membuatnya menyerang Musashi secara serampangan.

Saat Musashi datang terlambat, pendukung Kojiro berkata dia tidak menghormati lawannya. Adapun pendukung Musashi berkata itu cara wajar untuk mengintimidasi lawan.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: George Bush, Presiden Ke-41 AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com