Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Yakin Malaysia Akan Sukses Jika Tiru Etika Kerja Warga Jepang

Kompas.com - 12/06/2018, 05:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir meyakini negaranya akan sukses seperti Jepang jika rakyatnya memiliki etika kerja seperti "Negeri Matahari Terbit" itu.

Dilansir dari Channel News Asia, Senin (11/6/2018), ketika Mahathir merumuskan pertama kali kebijakan "Look East" pada 1980-an, dia tidak hanya ingin menarik investasi dari Jepang atau belajar di negara itu.

"Ini tentang etika kerja Jepang, rasa malu penduduk Jepang setiap kali mereka gagal memenuhi apa yang mereka janjikan," katanya.

Baca juga: Proton Dibeli China, Mahathir Akan Buat Perusahaan Mobil Nasional Baru

Pria berusia 92 tahun itu menceritakan saat dia pertama kali datang ke Jepang pada 1961, ketika kondisi negara tersebut masih hancur oleh perang.

"Saya melihat orang Jepang bekerja sangat keras untuk membangun kembali negara mereka," ucapnya.

"Tentu saja hasilnya, Jepang dengan cepat menjadi salah satu ekonomi terbesar dunia," ujar Mahathir.

"Ini karena etika kerja mereka. Jika Anda memiliki cara bekerja yang salah, jika Anda tidak bekerja keras dan tidak bangga dengan pekerjaan Anda, maka Anda akan gagal," katanya.

Dia mengatakan, Jepang bangga membuat produk berkualitas tinggi yang mampu bersaing dengan yang diproduksi oleh negara lain.

Di hadapan 250 warga Malaysia di Jepang dalam acara jamuan makan malam, Mahathir menyampaikan upaya pemerintah untuk mengurangi utang negara yang mencapai 1 triliun ringgit atau sekitar Rp 3.500 triliun.

Terkait utang negara, Mahathir menyampaikan bahwa pemerintah menghargai aksi warga Malaysia untuk membantu pemerintah mengurangi tingkat utang.

Baca juga: Mahathir Mohamad Bisa Pimpin Malaysia Lebih dari 2 Tahun

Menurutnya, pemerintah akan berupaya untuk menyelesaikan situasi keuangan. Selain itu, dia menggarisbawahi kebijakan memberantas korupsi merupakan prioritas pemerintahnya.

"Jika korupsi diberantas, kita dapat menghemat sekitar 30 persen dari uang kita sehingga bisa melakukan banyak hal lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com