Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 37 Hari Nyaris Meninggal setelah Menelan Tiga Buah Sekrup

Kompas.com - 09/06/2018, 22:47 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

ZHENGZHOU, KOMPAS.com - Seorang bayi yang baru berusia satu bulan nyaris meninggal dunia setelah menelan tiga buah sekrup saat ditinggalkan ibunya bersama sang kakak.

Insiden itu terjadi di kota Zhengzhou, Provinsi Henan, China, pada Selasa (5/6/2018) lalu.

Melansir dari Metro.co.uk, kejadian berawal saat sang ibu meninggalkan kedua anaknya di rumah tanpa pengawasan.

Sang kakak yang baru berusia tiga tahun diminta menjaga adiknya yang baru berusia 37 hari.

Saat sang ibu kembali, dia mendapati anak keduanya sudah mengeluarkan busa pada mulutnya. Dia pun segera membawa bayinya itu ke rumah sakit.

Baca juga: Delapan Jam Dikubur, Bayi Ini Ditemukan Masih Hidup

Setelah diperiksa, diketahui di dalam perut bayi tersebut terdapat tiga buah sekrup logam.

Melihat kondisi tersebut pihak rumah sakit pertama tidak berani melakukan prosedur penanganan dan merujuk pasien ke rumah sakit anak di Zhengzhou.

Di rumah sakit kedua, dokter melakukan pemeriksaan sinar-x dan menemukan tiga sekrup menempel di dalam rongga perut bayi.

Sejumlah tim dokter kemudian segera melakukan tindakan pengangkatan objek dengan menggunakan endoskopi.

Menggunakan gastroskop dan magnet, tim dokter akhirnya berhasil mengeluarkan tiga buah sekrup tersebut.

"Bayi yang baru lahir sekalipun dapat dilakukan tindakan endoskopi, tetapi kami sangat berhati-hati memiliki peralatan untuk mengeluarkan objek," kata Dr Li Xiaoqin.

"Kami menggunakan gastroskop ukuran 7,5 milimeter dan masih khawatir akan terlalu tebal bagi bayi."

"Tapi meski berisiko kami memutuskan menggunakannya daripada harus melakukan pembedahan pada bayi," lanjut Dr Li.

Baca juga: Polwan India Susui Bayi yang Dibuang ke Tempat Sampah

Petugas medis mengatakan, bayi tersebut cukup beruntung karena sekrup logam itu tidak sampai membuat luka yang berbahaya bagi saluran pencernaan bayi.

Dokter juga memperingatkan agar tidak lagi meninggalkan anak-anak yang masih belum cukup umur sendirian.

"Anak-anak bisa dengan mudah mengambil keputusan yang salah tanpa mengetahui risikonya," kata Dr Li.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com