Trump: Bertemu Kim Jong Un, yang Dibutuhkan adalah Sikap

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak punya persiapan khusus jelang pertemuan di Singapura.

Trump bakal bertemu dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un di Hotel Capella pukul 09.00 waktu setempat pada 12 Juni pekan depan.

Presiden ke-45 dalam sejarah AS tersebut mengatakanya di sela perbincangan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Gedung Putih.

Baca juga: Kim Jong Un Memohon Agar Pertemuan Singapura Tak Dibatalkan

Diwartakan Yonhap Jumat (8/6/2018), Trump berujar bahwa bertemu dengan Kim, yang dibutuhkan tidak saja soal persiapan.

"Namun juga sikap, keinginan untuk menyelesaikan sesuatu. Ini tentang melihat kemungkinan semuanya terjadi secara cepat," beber Trump.

Presiden 71 tahun itu berujar, bakal dilakukan pertemuan tambahan jika memungkinkan. Tidak sekadar berjabat tangan kemudian berfoto.

Dia sadar, proses denuklirisasi Korut yang menjadi isu utama pertemuannya dengan Kim bakal berlangsung dengan alot.

"Akan sangat menyenangkan jika berlangsung mulus. Yang jelas, mereka harus melakukan denuklirisasi," lanjut Trump.

Dia menjelaskan, delegasi baik dari AS maupun Korut sudah bekerja sangat keras di Singapura untuk mempersiapkan pertemuan.

"Semua bakal berlangsung baik. Saya harap semua berlangsung sesuai jalurnya. Jika sukses, maka dunia akan menjadi tempat yang indah untuk ditinggali," tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyatakan tidak bisa mencabut sanksi internasional dari Pyongyang. "Namun, saya tidak akan memberi tambahan sanksi," tukasnya.

Baca juga: Pulau Lokasi Pertemuan Trump-Kim Jong Un Punya Masa Lalu Kelam