Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria AS Hampir Mati Usai Digigit Kepala Ular Derik yang Terpenggal

Kompas.com - 07/06/2018, 08:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,ABC News

AUSTIN, KOMPAS.com - Seorang pria di Texas, Amerika Serikat, hampir mati usai digigit  ular derik yang kepalanya baru saja dia penggal.

Dilansir dari ABC News, Rabu (6/6/2018), Jennifer Sutcliffe dan suaminya sedang berkebun di pekarangan rumahnya di Corpus Christi pada 27 Mei lalu.

Kemudian, dia melihat ular derik sepanjang 1,2 meter bersembunyi. Suami Sutcliffe langsung mengambil sekop dan memenggal kepala ular.

Namun, ketika sang suami mengambil kepala ular itu untuk dibuang, dia malah digigit pada bagian tangannya.

Baca juga: Hampir Setahun, Ular Berkepala Dua Hidup dengan Satu Sistem Pernapasan

Ular mengeluarkan semua racunnya ke dalam tubuh suami Sutcliffe sehingga menyebabkan pria tersebut mengalami kejang, kehilangan penglihatan, dan terjadi pendarahan internal.

Foto-foto menunjukkan tangannya membengkak dan memar berwarna ungu gelap.

Sutcliffe menyatakan, 24 jam pertama setelah digigit ular merupakan momen terburuk bagi suaminya.

Awalnya, dokter mengatakan kepada Sutcliffe bahwa kemungkinan suaminya tidak akan selamat meski telah diberi obat anti-racun.

Orang yang digigit ular biasanya diberi obat penawar yang mahal sebesar dua hingga empat dosis. Namun, suami Sutcliffe harus diberi 26 dosis.

Sekarang, suami Sutcliffe dalam kondisi stabil, tetapi masih mengalami fungsi ginjal yang lemah.

Kepala ular masih memiliki kemampuan menggigit dan menyuntikkan racun karena beberapa gerakan refleks masih tetap ada kendati telah terpisah dari tubuhnya.

"Ada sekitar 6.000 hingga 8.000 kasus digigit ular dalam setahun di AS, dan sekitar 10 hingga 12 orang tewas karenanya," kata ahli bedah di Corpus Christi, Michael Halpert.

Baca juga: Seekor Buaya Bertarung Melawan Ular Paling Berbisa di Asia

Halpert memperingatkan kepada warga agar tidak mengisap racun ular.

"Anda harus menjaga agar korban tetap tenang, jaga area yang digigit berada sedikit di atas posisi jantung. Bawa korban ke unit gawat darurat terdekat," ucapnya.

Diwartakan BBC, Leslie Boyer, dokter anti-racun di Universitas Arizona, mengimbau agar masyarakat tidak membunuh ular dengan memotong atau memenggal.

"Ini kekejaman terhadap hewan dan bisa menghadapkan Anda dengan sejumlah racun," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,ABC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com