Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Serukan Koalisi Militer Arab dan Barat Melawan Iran

Kompas.com - 06/06/2018, 23:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Intelijen Israel menyerukan dibentuknya koalisi militer antara negara-negara Arab dengan negara Barat guna melawan ancaman program nuklir Iran yang mulai meningkatkan pengayaan uraniumnya.

Pernyataan Menteri Intelijen Israel, Yisrael Katz tersebut muncul usai pengumuman Iran yang berencana meningkatkan produksi pengayaan uraniumnya apabila kesepakatan nuklir 2015 dibatalkan.

"Jika Iran tidak menyerah sekarang dan mencoba kembali kepada pengayaan uranium yang tanpa pengawasan, maka harus ada pernyataan yang jelas dari Presiden AS dan juga koalisi Barat," kata Katz, Rabu (6/6/2018).

"Tak hanya koalisi negara Barat, koalisi Arab bersama Israel pasti juga akan melakukan hal yang sama," tambahnya dilansir The New Arab.

Baca juga: Argentina Batalkan Laga Persahabatan, Picu Kemarahan Menhan Israel

Katz kembali menjelaskan pernyataannya, bahwa apabila Iran kembali memperkaya uranium mereka hingga sampai pada taraf yang memungkinkan Teheran untuk membangun bom nuklir, maka koalisi militer akan dibentuk untuk melawan mereka.

Pernyataan yang memicu kontroversi disampaikan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Senin (4/6/2018) yang memerintahkan kepada Badan Energi Atom Negara untuk bersiap meningkatkan kapasitas pengayaan uraniumnya.

Hal tersebut mengacu pada kemungkinan dibubarkannya kesepakatan nuklir 2015 yang telah lebih dulu ditinggalkan AS.

Israel mendukung langkah yang diambil Presiden Donald Trump, bahkan berusaha membujuk negara-negara Eropa yang ikut menandatangani kesepakatan tersebut agar mengikuti langkah AS.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan kunjungan tiga hari ke Eropa sejak Senin lalu guna bertemu dengan para pemimpin negara Jerman, Perancis dan Inggris.

Baca juga: PM Israel: Rencana Pengayaan Uranium Iran Bertujuan Menghancurkan Israel

Ketiga negara tersebut bersama dengan China dan Rusia bersikukuh mempertahankan kesepakatan nuklir 2015.

Israel melihat kesepakatan nuklir Iran 2015 tidak banyak membantu dalam mencegah negara tersebut memperoleh persenjataan nuklir.

Sebaliknya, pencabutan sanksi sebagai imbalan pembatasan nuklir Iran justru semakin memudahkan tercapainya negara nuklir Iran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com