Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu: Iran Bisa Picu Gelombang Pengungsi Baru ke Eropa

Kompas.com - 05/06/2018, 18:13 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Campur tangan Iran dalam konflik di Timur Tengah diyakini dapat memicu terjadinya gelombang pengungsi baru.

Demikian disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat bertemu Kanselir Jerman Angela Merkel, di Berlin, Senin (4/6/2018).

Kepada Merkel, Netanyahu memaparkan alasan tentang potensi terjadinya gelombang pengungsi baru dari Timur Tengah dan tujuan dari para pengungsi tersebut adalah negara-negara di Eropa.

"Iran pada dasarnya ingin kampanye keagamaan di Suriah yang didominasi Sunni," kata Netanyahu dalam konferensi pers gabungan bersama dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel.

Baca juga: Mantan Petinggi Mossad: Netanyahu Pernah Perintahkan Serangan Militer ke Iran

"Hal ini akan memicu terjadinya peperangan agama baru, kali ini di wilayah Suriah, dan konsekuensinya akan ada banyak pengungsi. Anda tahu pasti ke mana tujuan para pengungsi," lanjut Netanyahu dilansir AFP.

Telah ada lebih dari satu juta pencari suaka yang masuk ke Jerman sejak 2015, dengan sebagian besar adalah warga Suriah.

Kondisi tersebut telah memicu terjadinya perpecahan politik di dalam negeri dan mengecilkan pemerintahan Merkel di masa jabatannya yang keempat.

Netanyahu memulai rangkaian kunjungan ke negara-negara Eropa, dengan Jerman sebagai tempat perhentian pertama, sebelum kemudian dilanjutkan ke Inggris dan Belanda.

Rangkaian kunjungan tersebut dimaksudkan untuk membujuk para pemimpin negara Eropa untuk mengikuti langkah AS dengan meninggalkan kesepakatan nuklir Iran.

Baca juga: Israel Ungkap Bukti Dokumen Rencana Program Nuklir Iran kepada Inggris

Tiga negara Eropa penanda tangan kesepakatan nuklir Iran itu telah sepakat dengan China dan juga Rusia, untuk mempertahankan perjanjian yang dibuat pada 2015 tersebut.

Namun Israel telah menyebut kesepakatan Iran sebagai sebuah kesalahan karena tetap membebaskan Teheran dalam mengembankan program misil dan nuklirnya, termasuk dukungannya terhadap kelompok-kelompok pemberontak di Timur Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com