Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Terima Puluhan Pemohon Suaka dari Kelompok Ekstremis

Kompas.com - 05/06/2018, 15:55 WIB
Veronika Yasinta

Editor

BERLIN, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri Jerman menyatakan, lebih dari 40 pemohon suaka yang diterima memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis.

Dua di antaranya diketahui berpotensi melakukan serangan teror, namun telah mendapat suaka politik di Dinas Migrasi dan Pengungsi BAMF cabang Bremen.

Kantor BAMF di Bremen beberapa bulan terakhir jadi sorotan karena tuduhan adanya ketidakberesan dalam proses pemberian suaka.

BAMF Bremen juga dituduh meloloskan sekitar 1.200 pemohon suaka politik dengan menerima uang sogokan.

Baca juga: Polisi Jerman Tembak Pria yang Mengamuk di Katedral Berlin

Sejak bulan lalu, BAMF Bremen dilarang mengeluarkan putusan suaka politik kepada pengungsi. Beberapa pegawainya kini berada dalam penyelidikan polisi.

Selain dua ekstremis tersebut, masih ada 44 pemohon suaka lain yang diketahui memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok radikal.

Sebelumnya, jaringan jurnalis Redaktionsnetzwerk Deutschland memberitakan, sejak 2016 ada 80 pemohon suaka yang diluluskan permohonannya.

Padahal, mereka dilaporkan seharusnya ditangkap dan diserahkan kepada aparat keamanan.

Secara keseluruhan, ada 46 pemohon suaka yang sudah diterima, tapi memiliki hubungan dengan ekstremis. Temuan ini makin membeberkan kekacauan proses pemberian suaka di BAMF cabang Bremen.

Baca juga: Perempuan Pengungsi Suriah Berusia 111 Tahun Ingin Bertemu Dua Cucunya di Jerman

Namun, pejabat BAMF Bremen yang kini dalam penyelidikan polisi dan namanya disebut sebagai "Ulrike B" menolak tuduhan itu.

Dia mengatakan, tuduhan-tuduhan itu tidak masuk akal. Pejabat itu malah menyalahkan kebijakan pemerintah tentang pengungsi yang menjadi penyebab kekacauan.

Dinas Migrasi dan Pengungsi BAMF mendapat tekanan besar sejak krisis pengungsi pada 2015.

Ketika itu, pemerintahan Angela Merkel memutuskan untuk mengijinkan sekitar 1 juta pengungsi masuk ke Jerman. BAMF yang kewalahan lalu menggandakan jumlah pekerja dari 3.000 orang menjadi 7.300 orang.

Setelahnya, mereka tetap kewalahan memproses permohonan suaka dan status pengungsi.

Baca juga: Tempat Penampungan Pengungsi di Bremen Dilalap Api, 37 Orang Terluka

Mantan Kepala BAMF Frank-Jurgen Weise menuduh pemerintah Jerman telah mengabaikan peringatannya tentang beban kerja para pegawai karena kebijakan pemerintah yang dulu.

"Kegagalan itu terletak pada kelambanan (dari pemerintah), ketika tantangan yang harus dihadapi Jerman dengan kedatangan pengungsi menjadi jelas," katanya.

"Krisis itu bisa saja dicegah," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com