Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi Ancam Kerahkan Militer jika Qatar Beli Sistem Rudal S-400

Kompas.com - 02/06/2018, 17:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi dilaporkan bakal menyerang Qatar jika negara itu membeli sistem pertahanan anti-serangan udara S-400 dari Rusia.

Harian Perancis Le Monde dilansir Al Jazeera Jumat (1/6/2018), mengutip surat dari Raja Salman bin Abdulaziz kepada Presiden Emmanuel Macron.

Dalam surat tersebut, Raja Salman berkata dia sangat memperhatikan dialog antara Moskwa dan Doha seputar penjualan sistem rudal tersebut.

Pemimpin monarki berusia 82 tahun itu berujar, dia khawatir dengan keamanan Saudi jika Qatar jadi membeli senjata permukaan-ke-udara tersebut.

Baca juga: AS Minta India Tidak Beli Sistem Pertahanan Rudal S-400 dari Rusia

Raja Salman, yang meminta kepada Macron agar meningkatkan tekanan kepada Qatar, berkata dia bakal menggunakan segala tindakan untuk melenyapkan S-400 tersebut.

"Termasuk menggunakan operasi militer,' kata Raja Salman dalam surat mengomentari sistem berharga 400 juta dolar AS, sekitar Rp 5,5 triliun, per unit tersebut.

Sebelumnya di Januari, Duta Besar Qata untuk Rusia, Fahad bin Mohammed Al-Attiyah, mengumumkan tengah terjadi proses pembelian S-400 dari Kremlin.

Proses pembelian itu terjadi setelah Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, menandatangani kerja sama militer pada Oktober 2017.

Dilaporkan oleh Russian Today, Al-Attiyah berkata perjanjian itu membuka jalan bagi Rusia dan Qatar untuk berinteraksi di bidang pertahanan.

"Antara lain pelatihan prajurit, pembelian dan perawatan senjata, serta kerja sama di bidang operasi pasukan khusus," bebernya.

S-400 Triumf, atau SA-21 Growler menurut kode NATO, merupakan sistem pertahanan yang diklaim bisa mendeteksi dan menangkis benda apapun yang mengarah ke negara pengguna.

Mulai dari pesawat pembom strategis, pesawat nirawak, jet tempur taktis, hingga rudal balistik berbagai bentuk dan ukuran.

5 Juni 2017, Saudi dan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), melakukan blokade terhadap Qatar dari darat, laut, dan udara.

Blokade dilakukan setelah mereka menganggap Doha sengaja mendukung aksi terorisme yang berujung kepada tidak stabilnya kawasan Teluk.

Baca juga: Menteri Saudi: Qatar Harus Bayar Pasukan AS di Suriah atau Ganti Rezim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com