Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Assad: Pasukan Rusia Nyaris Perang dengan AS di Suriah

Kompas.com - 31/05/2018, 20:23 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Suriah Bashar al Assad mengklaim bahwa Rusia dan AS sempat nyaris terlibat perang langsung di Suriah.

Pemimpin rezim itu mengatakan pada media di Rusia, Kamis (31/5/2018), serangan misil yang dilancarkan AS baru-baru ini di Suriah bisa saja lebih luas jika bukan karena intervensi Rusia.

Menurutnya, skenario tersebut mungkin menempatkan AS dan Rusia dalam konflik langsung.

"Kita hampir melihat konflik langsung antara pasukan Rusia dengan Amerika. Beruntung, hal itu dapat dihindari. Bukan lantaran kebijaksanaan AS, namun lebih berkat kebijaksanaan kepemimpinan Rusia," kata Assad dilansir The New Arab.

Baca juga: Rusia: Hanya Pasukan Assad yang Berhak Ada di Perbatasan Selatan Suriah

Assad mengatakan, Rusia mengumumkan secara terbuka AS akan menghancurkan pangkalan-pangkalan yang akan digunakan untuk meluncurkan misil.

"Kami tidak memiliki bukti, tapi kami memiliki informasi terpercaya, mereka (AS) berpikir tentang melakukan serangan menyeluruh di Suriah, namun ancaman itu membuat skala serangan menjadi jauh lebih kecil," ungkap Assad.

Assad menyebutkan, termasuk serangan oleh koalisi AS dengan sekutunya Inggris dan Perancis di Homs dan Damaskus pada April lalu, diyakini awalnya akan lebih luas.

Namun pemerintah AS menurunkan skala serangan karena khawatir akan kemungkinan timbul ketegangan dengan Moskwa.

Otoritas Israel juga telah banyak meluncurkan serangan terhadap rezim dan sasaran Iran di Suriah, dengan sedikit atau tanpa tanggapan dari Rusia.

Pasukan AS juga hadir di beberapa wilayah di Suriah utara, di mana Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi membantu mengalahkan kelompok ISIS.

Menurut Assad, risiko bentrokan AS dengan Rusia belum sepenuhnya berakhir karena dia mengklaim target berikutnya dari pasukan rezimnya bisa saja merupakan wilayah yang dikuasai SDF.

Baca juga: Presiden Assad: Kehilangan ISIS dan Al Nusra di Suriah, Israel Panik

"Masalah yang tersisa di Suriah saat ini adalah SDF. Kami akan menghadapinya dengan dua opsi, yakni pertama mulai membuka pintu negosiasi sejak sekarang."

"Jika tidak, maka opsi lainnya adalah kami akan berusaha membebaskan daerah-daerah itu dengan kekuatan. Itu adalah tanah kami, hak kami dan tugas kami untuk membebaskannya. Amerika harus pergi entah bagaiman caranya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com