Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang, Kemiskinan, dan Diskriminasi Ancam Kehidupan 1,2 Miliar Anak

Kompas.com - 31/05/2018, 13:23 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Lembaga amal internasional Save the Children memperkirakan sebanyak 1,2 miliar anak di dunia terancam hidupnya karena konflik, kemiskinan, dan diskriminasi seksual.

Dalam laporan berjudul Many Faces of Exclusion, penelitian tersebut menyusun peringkat terhadap 175 negara sehubungan dengan kasus pekerja anak, pernikahan anak, kehamilan dini, dan anak tidak dapat akses pendidikan.

Dari pengkajian itu, lebih dari setengah populasi anak di seluruh dunia menghadapi risiko setidaknya satu dari tiga ancaman utama.

Baca juga: Situasi Bahaya Tak Halangi Anak-anak Afghanistan Kembali Bersekolah

Sebanyak 8 dari 10 negara yang memiliki peringkat terburuk untuk ditempati anak-anak berada di Afrika barat dan tengah, dengan ancaman terbesar berada di Niger.

Sebaliknya, Singapura dan Slovenia digolongkan sebagai negara-negara dengan insiden masalah terendah bagi anak-anak.

Kepala eksekutif Save the Children Helle Thorning-Schmidt menyatakan, lebih dari setengah anak-anak di dunia memulai hidup mereka dengan berat karena berjenis kelamin perempuan, miskin, dan tumbuh di zona perang.

"Pemerintah dapat dan harus berbuat lebih banyak untuk memberi setiap anak permulaan terbaik dalam hidupnya," katanya.

"Fakta mengenai negara-negara dengan tingkat pendapatan yang sama memberikan hasil  berbeda untuk anak-anak menunjukkan bahwa kebijakan, pendanaan, dan komitmen politik membuat perbedaan penting," ucapnya.

Baca juga: Perang Belum Berakhir, 250.000 Anak-anak Suriah Terancam Kelaparan

Riset itu juga menemukan, lebih dari satu miliar anak hidup di negara-negara yang dilanda kemiskinan.

Lalu, ada 240 juta anak tinggal di negara yang terkena dampak konflik dan peperangan.

Sekitar 20 negara, termasuk Sudan Selatan, Somalia, Yaman dan Afghanistan, mencatatkan sebanyak 153 juta anak hidup di bawah tiga ancaman utama, yakni pekerja anak, pengecualian dari pendidikan dan pernikahan dini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com