Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Belum Diberitahu soal Pembatalan Proyek Kereta Cepat

Kompas.com - 29/05/2018, 17:54 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Kementerian Transportasi Singapura, Senin (28/5/2018) menegaskan, belum menerima pemberitahuan resmi dari pemerintah Malaysia soal pembatalan proyek kereta cepat Singapura-Kuala Lumpur.

Sebelumnya, PM Malaysia Mahathir Mohamad memutuskan membatalkan proyek itu karena dianggap tak menguntungkan bagi negerinya.

"Kami sudah sepakat untuk melanjutkan proyek kereta cepat ini berdasarkan keuntungan kedua negara dan hal itu sudah dituangkan dalam sebuah kesepakatan," kata juru bicara Kementerian Transportasi Singapura.

"Kami akan menunggu komunikasi resmi dari Malaysia," tambah sang juru bicara.

Baca juga: Mahathir Batalkan Proyek KA Cepat Singapura-Kuala Lumpur

Sebelumnya, Mahathir berulang kali menegaskan, pemerintahannya akan meninjau ulang sejumlah kesepakatan yang telah dibuat pemerintahan Najib Razak, termasuk proyek kereta cepat ini.

Tujuannya adalah untuk memangkas utang negara yang disebut Menteri Keuangan Lim Guan Eng sudah mencapai lebih dari 1 triliun ringgit atau sekitar Rp 3.500 triliun.

Dalam wawancara dengan harian ekonomi The Financial Times, Mahathir menegaskan proyek yang diteken kedua negara pada 2016 itu akan dibatalkan agar menghindarkan Malaysia dari kebangkrutan.

"Kami harus menyingkirkan sejumlah proyek yang tak penting, contohnya kereta cepat, yang akan membebani kami 110 miliar ringgit dan tak memberikan sepeser pun bagi kami," kata Mahathir.

Pernyataan Mahathir bertolak belakang dengan klaim sebelumnya yang menegaskan jaringan kereta cepat ini akan memberi kontribusi 21 miliar riggit untuk kedua  negara.

Selain itu, jaringan kereta cepat ini juga diklaim akan menciptakan 111.000 lapangan kerja pada 2060.

Baca juga: Mahathir Akan Tinjau Ulang Proyek Kereta Cepat Singapura-Kuala Lumpur

Mahathir menyadari menghentikan sepihak kesepakatan dengan Singapura itu membuat Malaysia harus  memberikan kompensasi yang amat besar.

Namun, Mahathir menegaskan, pemerintahannya akan mencari cara agar uang kompensasi yang diberikan akibat pembatalan proyek ini tak terlalu besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com