Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Gelar Tes untuk Kembangkan Senjata Nuklir Terbaru

Kompas.com - 28/05/2018, 22:23 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China dilaporkan secara agresif melakukan serangkaian tes pengembangan senjata nuklir generasi baru.

Data tersebut dilaporkan oleh Akademi Fisika Mekanika China, seperti dilaporkan South China Morning Post Senin (28/5/2018).

Dikatakan, sejak September 2014 hingga Desember tahun lalu, Negeri "Panda" telah melakukan 200 simulasi besar ledakan nuklir, atau rata-rata sekali per bulan.

Data tersebut kemudian dikomparasikan dengan uji coba yang dilakukan Amerika Serikat (AS), seperti dirilis Laboratorium Nasional Lawrence Livermore.

Baca juga: Korea Utara Resmi Hancurkan Situs Nuklir Punggye-ri

Ilmuwan Negeri "Paman Sam" dilaporkan menggelar 50 kali simulasi sepanjang 2012 sampai 2017, atau rata-rata 10 kali per tahun.

Sejak 1990, negara-negara di dunia tidak diperbolehkan untuk menggelar uji coba senjata nuklirnya secara langsung.

Karena itu, bentuk simulasi yang kebanyakan dilakukan adalah dengan menembakkan proyektil dari pistol gas ke bahan setara senjata.

Di fasilitas uji coba nuklir China di Mianyang, barat daya Provinsi Sichuan, ledakan dari eksperimen ini terdengar lebih dari sekali setiap pekan.

Wang Chuanbin, profesor dari Universitas Teknologi Wuhan berkata, meski China begitu masif dalam simulasi, itu tidak menjamin mereka lebih maju dari AS.

Sejak 1945, AS tercatat menguji coba lebih dari 1.000 nuklir. Sementara China baru melaksanakan 45 tes aktif sejak 1964.

"Kemungkinan, China berupaya mengejar ketertinggalan. Meski begitu, ini jelas merupakan kabar buruk," jelas Wang.

Sebab, dengan bergabungnya China ke dalam perlombaan senjata nuklir dengan AS dan Rusia bakal meningkatkan risiko terjadinya konflik nuklir.

Pakar angkatan laut, Li Jie, juga menyuarakan kekhawatiran serupa. Namun, dia mengatakan pengembangan senjata nuklir China tetap diperlukan.

"Jika negara lain mengarahkan senjata nuklir ke kami, tentu kami harus bersiap. Mungkin, itu yang membuat pemerintah begitu masif mengembangkan nuklir," kata Li.

Baca juga: Rusia Bangun Drone Kapal Selam yang Bisa Angkut Senjata Nuklir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com