Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Dicalonkan Sebagai Penerima Nobel

Kompas.com - 28/05/2018, 19:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Sebuah petisi yang diluncurkan Sabtu (26/5/2018) meminta agar Perdana Menteri Malaysia dicalonken sebagai calon kandidat penerima Nobel.

Dilaporkan Channel News Asia Minggu (27/5/2018), petisi di situs change.org tersebut dilayangkan oleh Alexandria Abishegam, dan sudah diteken 51.000 netizen.

Dalam keterangan di petisi tersebut, Mahathir layak dicalonkan karena berdeterminasi untuk kembali ke gelanggang politik ketika usianya menapak 92 tahun.

Baca juga: Mahathir Batalkan Proyek KA Cepat Singapura-Kuala Lumpur

Mahathir, dalam pernyataan Alexandria, disamakan dengan tokoh anti-apartheid dari Afrika Selatan, Nelson Mandela.

"Fakta bahwa Tun Mahathir Mohamad mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahannya di masa lalu membuatnya menjadi Pria Besar," pujinya.

Para netizen yang mendukung petisi tersebut memuji PM yang pernah menjabat pada 1981-2003 itu sebagai pahlawan, dan karunia dari Tuhan.

"Di umurnya yang bakal menapak di 92 tahun, dia masih punya kekuatan dan niat untuk menyelamatkan negaranya dari krisis ekonomi," puji netizen bernama Saminal Idris.

Adapun warganet lainnya, Greggory Chew, berkata Mahathir tidak kenal lelah untuk menyelamatkan Malaysia dari Barisan Nasional.

Netizen juga memuji ketua koalisi Pakatan Harapan otu karena tidak berusaha membalas dendam terhadap mantan PM Najib Razak.

Lantas, apa jawab Mahathir? Dalam pertemuan Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dia menganggap dirinya tidak layak menerima penghargaan tersebut.

"Saya rasa, saya tidak terlalu mulia," kata Mahathir dalam konferensi per sebagaimana diberitakan oleh The Star.

Baca juga: Mahathir Putuskan Tidak Tinggal di Kediaman Resmi Perdana Menteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com