KINSHASA, KOMPAS.com - Tiga pasien terinfeksi penyakit ebola melarikan diri dari karantina rumah sakit di Mbandaka, kota pelabuhan yang berpenduduk hampir 1,2 juta orang di Republik Demokratik Kongo.
Kaburnya pasien tersebut makin meningkatkan kekhawatiran wabah ebola di negara Afrika bagian tengah ini.
Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tarik Jasarevic kepada ABC News, Kamis (24/5/2018), mengatakan dua dari pasien yang kabur ditemukan meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Alice, Bidan Saksi Mata Dua Perang Saudara dan Wabah Ebola
Sementara, pasien ketiga ditemukan dalam keadaan hidup dan kembali pada pengawasan pemerintah kota.
"Normal bagi orang-orang yang dicintai agar berada di rumah pada saat-saat terakhir kehidupan. Tapi ini sangat disayangkan, dan sungguh tidak terduga," katanya.
Sejauh ini, tim dari WHO telah menggandakan upaya untuk melacak semua orang yang melakukan kontak dengan tiga pasien tersebut.
"Virus ebola tidak seperti penyakit lain. Terpapar jenazah atau cairan tubuh, serta barang pribadi dari orang yang meninggal karena ebola, dapat menyebarkan penyakit ini," ucap Jasarevic.
Dia meminta pemimpin masyarakat, suku, tabib, dan pemimpin agama untuk terlibat dan bekerja sama dalam menghentikan wabah ebola.
Baca juga: Perangi Ebola, Kongo Gunakan Vaksin Eksperimental dan Strategi Cincin
Laporan dari lembaga Dokter Lintas Batas menyatakan, keluarga turut membantu dua pasien ebola kabur dari fasilitas kesehatan pada Senin (21/5/2018) malam.
Seorang pasien meninggal di rumahnya, dan jenazahnya telah dikembalikan ke rumah sakit untuk bisa dimakamkan dengan bantuan tim medis.
Pasien kedua kembali ke fasilitas karantina sehari kemudian, namun meninggal dunia pada malam harinya.
Virus ebola telah menewaskan sedikitnya 22 orang di Kongo sejak wabah mulai menyerang pada 8 Mei 2018.
Baca juga: Ebola Mewabah Lagi di Kongo, 17 Orang Meninggal
Sementara, WHO melaporkan jumlah orang yang meninggal karena ebola mencapai 27 orang. Perbedaan angka tersebut diperkirakan karena masalah komunikasi yang mengalami penundaan di lokasi terpencil dan klasifikasi kasus ebola.
Kongo berbagi perbatasan dengan 9 negera lainnya sehingga WHO memperingatkan ancaman virus ebola menyebar ke negara tersebut.
Bulan ini menandai wabah ebola ke-9 kalinya di Kongo dalam empat dekade, yang terakhir tercatat pada Mei 2017.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.