RIYADH, KOMPAS.com - Menanggapi pemindahan kedutaan besar Guatemala ke Yerusalem, Liga Arab pada Rabu (23/5/2018) memutuskan untuk membatalkan seluruh perjanjian kerja sama.
Seperti diketahui, Guatemala menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat yang memindahkan kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
"Langkah diambil untuk mengaktifkan keputusan Liga Arab mengutuk relokasi kedubes negara Amerika Tengah itu dan mengambil langkah-langkah politik serta ekonomi yang sesuai," tulis pernyataan Liga Arab.
Pengalihan kedubes Guatemala di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem dianggap sebagai pelanggaran nyata terhadap konsensus internasional mengenai hukum dan sejarah kota itu.
Baca juga: Setelah AS, Giliran Guatemala Resmi Miliki Kedubes di Yerusalem
Tindakan tersebut diyakini akan mengancam perdamaian dan keamanan internasional.
Pernyataan Liga Arab menegaskan kembali seruannya kepada semua negara di dunia untuk tidak mengambil langkah-langkah serupa. Negara lain diimbau agar menghormati hak-hak sah rakyat Palestina.
Guatemala telah meresmikan pembukaan kedutaan besar untuk Israel di Yerusalem pada Rabu (16/5/2018).
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Guatemala Jimmy Morales menghadiri upacara peresmian bangunan yang terletak di Taman Teknologi Malkha Yerusalem.
"Ini merupakan momen penting bagi masa depan rakyat kita," kata Morales.
Sementara itu, Netanyahu memuji langkah Guatemala mengingat negara tersebut menjadi negara kedua pada 1948 setelah AS, yang mengakui Israel pada 1948.
Sebelumnya, AS secara resmi mendirikan kedubes untuk Israel di Yerusalem, sebagai kelanjutan langkah mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel pada 14 Mei 2018.
Pada hari itu pula menjadi hari paling berdarah di Gaza sejak perang 2014. Otoritas Palestina menyebut pasukan Israel telah menewaskan 60 orang dan melukai 2.700 orang dalam bentrokan.
Baca juga: Susul AS dan Guatemala, Paraguay Buka Kedubes di Yerusalem
Rakyat Palestina memprotes pembukaan kedubes AS di Yerusalem. Terkait bentrokan di perbatasan Gaza itu, AS menuduh kelompok Hamas memanfaatkan kontroversi kedubes AS di Yerusalem untuk bertindak permisif atas kekerasan yang terjadi di Gaza.
Selain AS dan Guatemala, Paraguay juga mengumumkan telah memindahkan kedubesnya ke Yerusalem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.