Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2018, 23:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sumber di Kepolisian Malaysia menyatakan, mereka menyita uang tunai berjumlah 120 juta ringgit atau sekitar Rp 427,8 miliar dari kediaman mantan Perdana Menteri Najib Razak.

Diwartakan The Star, Rabu (23/5/2018), uang itu disimpan di kotak dan tas yang berada di apartemen mewah Najib dalam penggeledahan pekan lalu.

Sumber itu mengungkapkan, penyidik dari Kepolisian Bukit Aman mulai melakukan penghitungan uang pada Senin (21/5/2018).

Para penyidik, dengan bantuan staf bank nasional, menghitung uang yang dimasukkan ke dalam 30 tas tersebut, dan selesai Rabu ini.

Baca juga: Skandal 1MDB, Najib Razak Diperiksa Komisi Anti-korupsi Malaysia

"Setelah selesai menghitung, penyidik langsung menyerahkan uang tersebut ke bank nasional untuk disimpan," tutur sumber itu.

Selain uang tunai dari berbagai mata uang asing, setidaknya terdapat 284 kotak yang berisi tas mewah, jam tangan, dan perhiasan.

Dalam laporan polisi, dikatakan bahwa Najib mengklaim uang yang disita merupakan donasi untuk koalisi Barisan Nasional dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 9 Mei lalu.

Direktur Kriminal Bukit Aman Komisaris Datuk Seri Amar Singh menolak berkomentar karena dia menganggap masih dilakukan penyelidikan terkait uang itu.

"Yang pasti, saya bakal segera menggelar konferensi pers untuk menyampaikan perkembangan penyelidikan," kata Aamar.

Sebelumnya, polisi menggeledah enam lokasi sebagai bagian dari investigasi skandal korupsi Najib dan perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Setidaknya enam negara termasuk, Amerika Serikat (AS), menyelidiki penggelapan uang di 1MDB senilai 4,5 miliar dolar AS, atau Rp 63,8 triliun.

Skandal tersebut menjungkalkan Najib dana Barisan Nasional dalam pemilu. Mereka kalah dari oposisi Pakatan Harapan di bawah pimpinan Mahathir Mohamad.

Mahathir yang naik menjadi perdana menteri berkata, terdapat cukup bukti untuk kembali memulai proses investigasi 1MDB.

Baca juga: Mahathir Evaluasi Semua Mega Proyek yang Dirancang Najib Razak

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com