Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Iran Tepis Ancaman Sanksi "Terberat" AS

Kompas.com - 22/05/2018, 12:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Presiden Iran Hassan Rouhani menepis ancaman yang disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin (21/5/2018), yang menyebut akan menjatuhkan sanksi terberat dalam sejarah kepada Teheran.

Rouhani mengatakan, seluruh dunia saat ini tidak akan lagi menerima Washington yang membuat keputusan atas nama mereka.

"Siapa Anda hingga dapat membuat keputusan untuk Iran dan dunia?" ujar presiden dalam pernyataannya yang dikutip sejumlah kantor berita Iran.

"Dunia kini sudah tidak menerima AS yang mengambil keputusan atas nama mereka. Setiap negara memiliki kemerdekaan masing-masing," tambah Rouhani.

Baca juga: Menlu AS: Kami Bakal Beri Sanksi Terhebat dalam Sejarah kepada Iran

Pernyataan Rouhani tersebut disampaikan sebagai tanggapan atas pidato Pompeo sebelumnya yang mengancam bahwa AS akan menjatuhkan sanksi terberat dalam sejarah terhadap Iran.

AS akan menjatuhkan sanksi tersebut kecuali Teheran bersedia menyepakati 12 tuntutan berkenaan dengan kebijakan regional dan program nuklir mereka.

Namun Rouhani menolak usul pemerintahan Trump dengan menyebutnya sebuah kemunduran 15 tahun ke belakang dan hanya mengulang pernyataan pada 2003.

"Warga Iran telah mendengar pernyataan itu ratusan kali dan sudah tidak lagi memperhatikannya," kata Rouhani dilansir AFP.

AS yang memutuskan keluar dari kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 menuai kecaman dari pemimpin negara-negara Eropa.

Kritikan juga disampaikan pemerintah Rusia dan China yang berjanji akan mempertahankan kerja sama perdagangan dengan Iran.

"Dunia sudah tidak menerima logika di mana seorang pria yang dulunya kepala dinas mata-mata memutuskan untuk orang lain," kata Rouhani, mengacu pada Pompeo yang merupakan mantan kepala CIA.

Baca juga: AS Ingin Membangun Koalisi Global Melawan Rezim Iran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com