Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Selamat Pesawat Jatuh di Kuba Tersisa Dua Orang

Kompas.com - 22/05/2018, 11:54 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

HANAVA, KOMPAS.com - Salah satu dari tiga perempuan yang selamat dalam kecelakaan pesawat terburuk dalam tiga dekade terakhir di Kuba tak dapat bertahan hidup.

Kementerian Kesehatan Kuba menyatakan, Gretell Landrove (23) meninggal pada Senin (21/5/2018) sehingga korban tewas mencapai 111 orang.

Ibu Landrove, Amparo Font, mengatakan putrinya merupakan seorang penari flamenco dan mahasiswi jurusan teknik yang sebentar lagi akan lulus.

Kini, tinggal dua korban berada dalam kondisi kritis dan berjuang untuk bertahan hidup.

Baca juga: 20 Pendeta Jadi Korban Tewas Jatuhnya Pesawat di Kuba

Mailen Diaz (19) dan Emiley Sanchez (39) dirawat di rumah sakit di Havana. Keduanya berasal dari kota Holguin.

Shancez sudah dalam keadaan sadar dan dapat sedikit berkomunikasi. Sementara, Diaz juga sudah sadar, namun masih dalam pengaruh obat bius.

Pesawat Boeing 737 disewakan kepada maskapai nasional Kuba, Cubana de Aviacion itu terjatuh, setelah lepas landas dari bandara Jose Marti di Havana, Jumat (18/5/2018).

Pemerintah Kuba sedang menyelidiki penyebab kecelakaan dan sejauh ini telah mengidentifikasi 33 orang yang tewas. Beberapa dari mereka juga sudah dimakamkan.

Menteri Transportasi Kuba Adel Yzquierdo mengatakan, salah satu dari dua kotak hitam ditemukan dalam kondisi baik. Data dari kotak hitam akan menjadi kunci apa yang sebenarnya terjadi.

Kecelakaan terjadi pada pukul 12.08 waktu setempat. Pesawat terjatuh di perkebunan kentang dekat dengan bandara.

Hampir semua sisa dalam kecelakaan itu berupa badan pesawat yang terbakar. Jaraknya hanya 200 meter dari permukiman warga di Boyeros dan Santiago de Las Vegas, distrik Havana selatan.

Baca juga: Kotak Hitam Pesawat yang Jatuh di Kuba Telah Ditemukan

Para saksi dan petugas bandara mengatakan kepada AFP, pesawat jatuh ketika melakukan belokan pertama setelah lepas landas.

"Ledakan itu mengguncang segalanya," tutur Yasniel Diaz, yang berada di dekat bandara dan melihat pesawat jatuh ke tanah.

"Saya akan pulang dan melihat pesawat terbang ke arah kanan, dia kehilangan ketinggian dan turun, imbuhnya.

"Saya mulai berlari karena saya merasa takut. Lalu saya melihat orang-orang datang dari desa untuk membantu," kata Diaz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com