Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Tato, Ibu di Swedia Rela Ganti Nama Anaknya

Kompas.com - 18/05/2018, 14:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Newsweek

KYRKHULT, KOMPAS.com - Seorang ibu di Kyrkhult, Swedia, ingin mengabadikan nama anaknya melalui seni tato di tubuhnya. Namun, gara-gara tulisan nama pada tato itu, dia rela mengubah nama putranya.

Dilansir dari Newsweek, Kamis (17/5/2018), Johanna Giselhall Sandstrom (30) memiliki dua anak bernama Nova dan Kevin. Tiga tahun lalu, dia pergi ke studio setempat untuk menato lengannya.

Dia harus menelan kekecewaan sebab nama putranya tidak sesuai dengan yang diharapkan. "Kelvin", begitu nama putranya yang tertulis pada tato Sandstrom.

"Saya ingin nama anak-anak saya ada di tato saya dan saya memberikan nama mereka ke seniman tato itu," katanya.

Baca juga: Tato Pria Nyaris Bingungkan Dokter Saat Operasi, Ini Pelajarannya

"Seniman itu kemudian mulai menggambar dan tidak bertanya bagaimana ejaan huruf pada nama anak saya," imbuhnya.

Ketika mengetahui nama anaknya tidak sesuai ejaan sebenarnya, seniman tersebut hanya tertawa dan menawarkan pengembalian uang.

Tak ada yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan itu. Kemudian, Sandstrom mencari kemungkinan untuk menghapus tatonya, namun dia lebih memilih untuk mengambil jalan keluar lain.

Dia mengganti nama putranya yang saat itu berusia dua tahun. Kini, Sandstrom dan suaminya secara legal telah mengubah nama putranya.

Kelvin telah berusia lima tahun dan tumbuh dengan nama panggilan yang baru.

"Saya tidak pernah mendengar nama Kelvin sebelumnya. Tidak ada orang yang menamakan anak mereka 'Kelvin'," ucap Sandstorm.

Baca juga: Pria Inggris Ini Nekat Tato Hitam Sekujur Tubuhnya, Termasuk Bola Mata

"Ini jadi unik. Sekarang kami berpikir ini lebih baik daripada Kevin," katanya.

Sandstrom telah dikarunia anak lagi dan kembali ingin menato tubuhnya dengan tulisan nama putrinya. Dia tidak akan melakukan kesalahan serupa.

"Saya akan menulisnya di atas kertas dan mengecek lebih dari 10.000 kali," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com