Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengikuti "Roller Coaster" Karier Politik Anwar Ibrahim (2)

Kompas.com - 16/05/2018, 13:47 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Kejatuhan Najib

Pada 2015, tak lama setelah Anwar dikirim ke penjara, harian The Wall Street Journal mempublikasikan dokumen yang mengungkap dugaan korupsi PM Najib Razak.

Harian tersebut mengklaim terdapat aliran uang yang cukup deras dari perusahaan investasi Malaysia 1MDB ke rekening pribadi Najib. Jumlahnya tak main-main yaitu 700 juta dolar AS.

Kasus ini membuat nama Najib tercoreng di dunia internasional meski berulang kali membantah telah melakukan korupsi. Ditambah dengan kondisi perekonomian rakyat yang memburuk, popularitas Najib terus menurun.

Skandal yang membelit Najib Razak ini membuat sejumlah tokoh politik turun gunung termasuk mantan perdana menteri Mahathir Mohamad.

Baca juga: Mahathir: Raja Malaysia Setuju Ampuni Anwar Ibrahim

Mahathir kemudian menjadi salah seorang politisi yang paling vokal mengkritik Najib dan bahkan menjulukinya pencuri.

Puncaknya pada 2017, Mahathir kemudian mendaftarkan partai politik baru dan bergabung dengan aliansi oposisi Pakatan Harapan yang telah berdiri sejak 2015.

Seketika, Mahathir menjadi kandidat kuat Pakatan Harapan untuk melawan koalisi Barisan Nasional dan PM Najib Razak dalam pemilu 9 Mei 2018.

Salah satu langkah kontroversial Mahathir adalah mengunjungi rival politiknya Anwar Ibrahim yang masih menjalani hukuman penjara.

Di penjara, Mahathir meminta dukungan Anwar untuk menjungkalkan Najib dari kursi perdana menteri. Dan, Anwar menerima ajakan tersebut dan menyeru kepad pendukungnya untuk mendukung Mahathir.

Singkat cerita, Mahathir memenangkan pemilu dan menjadi perdana menteri ketujuh Malaysia. Sebagai balasannya, Mahathir memintakan pengampunan untuk Anwar dari Yang Dipertuan Agung Muhammad V.

Selain itu, Mahathir juga berjanji hanya akan menduduki jabatan perdana menteri selama dua tahun lalu menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Anwar Ibrahim.

Baca juga: Mahathir Mohamad Bakal Minta Pengampunan untuk Anwar Ibrahim

Kini, Anwar telah bebas dari penjara setelah Yang Dipertuan Agung Muhammad V memberikan pengampunan.

Setelah dua dekade "ayah dan anak" yang sempat berseteru itu kembali bersatu memimpin Malaysia.

Sejarah kelak akan mencatat apakah "roller coaster" karier politik Anwar Ibrahim akan berakhir atau dia masih harus menghadapi masa naik turun dan tikungan tajam kembali.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com