Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veteran yang Didorong Pengawal Putin, Ceritakan Pengalaman Perangnya

Kompas.com - 11/05/2018, 14:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Mayor Jenderal Dmitry Syrkhasev (94), veterang Perang Dunia II yang didorong pengawal Presiden Vladimir Putin dalam usai parade Victory Day, Rabu (9/5/2018) menceritakan pengalamannya di berbagai medan pertempuran yang pernah diikutinya.

Kepada Russia Today, Syrkhasev mengatakan, dia sudah bergabung dengan militer Uni Soviet saat belum genap berusia 17 tahun. Setelah dilatih selama enam bulan, Syrkhasev yang masih remaja kemudian dikirim ke garis depan.

Pertempuran besar pertama yang dilalui Syrkhasev adalah Pertempuran Smolenks 1943, sebuah operasi militer Tentara Merah untuk membebaskan wilayah Smolenks dan Bryanks di wilayah barat Rusia dari tangan pasukan Nazi.

Baca juga : Pengawalnya Dorong Veteran Perang, Presiden Putin Turun Tangan

Pasukan Uni Soviet menghadapi perlawanan sengit dari Nazi yang bertahan dengan amat baik di wilayah itu. Namun setelah sejumlah upaya pasukan Uni Soviet berhasil membebaskan beberapa kota di kawasan itu.

Syrkhasev yang saat itu masih berpangkat prajurit, termasuk di antara para tentara yang membebaskan Smolenks dari tangan Jerman.

Alhasil, dia mendapatkan medali penghargaan atas keberaniannya dalam operasi militer itu.

Kemudian pada musim panas 1944, Syrkhasev terlibat dalam ofensif tentara Uni Soviet di Belarus saat Operasi Bagration digelar. Dia mengatakan, operasi itu adalah salah satu misinya yang paling berat.

"Pertempurannya sangat berat. Saya terluka di sana. Peluru menghantam pinggang saya dan tembus tepat di samping tulang belakang. Saya dibawa ke rumah sakit, dirawat tiga bulan, dan kembali ke garis depan," tambah dia.

Syrkhasev kemudian terlibat dalam pembebasan Minks, ibu kota Belarus dan setelahnya membebaskan negara-negara Baltik.

Menjelang akhir Perang Dunia II, Syrkhasev naik pangkat menjadi letnan dua dan kemudian terlibat dalam pembebasan kota Konigsberg atau kini dikenal sebagai Kaliningran, daerah kantong Rusia di kawasan Baltik.

Dalam pertempuran di Kaliningrad itu, Syrkhasev kembali terluka tetapi tetap bertempur.

Setelah perang di Eropa berakhir, Syrkhasev dan unitnya dipindahkan ke kawasan Timur Jauh Rusia di mana mereka harus menghadapi Jepang selama lebih kurang satu bulan.

Namun, kata Syrkhasev, pertempuran melawan Jepang tidak seberat saat harus menghadapi pasukan Nazi Jerman.

Setelah perang berakhir, Syrkhasev tetap bergabung di kemiliteran dan pangkatnya terus naik hingga mayor jenderal.

Syrkhasev adalah kenalan lama Putin. Dia pernah berbincang dengan sang presiden dalam peringatan Victory Day tahun lalu.

Tahun ini, situasinya tak semulus tahun lalu karena Syrkhasev sempat didorong pengawal Vladimir Putin saat orang nomor satu Rusia itu hendak melintas.

Baca juga : Pelaku Penyanderaan California Veteran Perang Afghanistan

Namun, Syrkhasev tak terlalu mempersoalkan hal tersebut. Sebab, setelah Putin melihat dan mengenalinya, sang pengawal tak lagi mengganggu sang veteran.

Presiden Putin justru kemudian mengajak Syrkhasev berjalan bersama melintasi Lapangan Merah untuk menyambangi Pusara Prajurit Tak Dikenal bersama PM Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com