Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Jebolnya Bendungan di Kenya Tewaskan 41 Orang

Kompas.com - 11/05/2018, 09:07 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Korban tewas tersapu gelombang air akibat jebolnya bendungan di Kenya bertambah menjadi 41 orang pada Kamis (10/5/2018).

Setelah musim kemarau yang berat melanda wilayah di Kenya, hujan deras yang turun dalam beberapa pekan terakhir menyebabkan banjir dan tanah longsor dengan korban tewas menjadi 172 orang.

Sementara, bendungan Patel yang digunakan untuk irigasi dan ternak ikan jebol pada Rabu (9/5/2018) malam di Solai, tak jauh dari kota Nakuru di Lembah Rift.

"Sudah ada 41 orang yang tewas dalam tragedi ini," kata kepala polisi regional Gideon Kibunjah kepada AFP.

Baca juga : Hujan Deras Akibatkan Bendungan Jebol di Kenya, 32 Tewas

Dia menambahkan, 20 korban tewas di antaranya merupakan anak-anak. Sementara, pencarian korban masih terus dilakukan.

"Ini sebuah bencana karena sebagian besar penduduk sedang tidur ketika bencana terjadi dan rumah mereka tersapu," ucap Kibunjah.

Sebanyak 36 orang juga telah dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Salah satu korban selamat, Ngungi Njoroge, mengatakan dia dan keluarganya sedang makan malam ketika gelombang air dari bendungan yang jebol menyapu rumahnya.

"Saya bersama orangtua dan adik saya. Saya tidak tahu di mana mereka sekarang. Saya tersapu air, tapi saya beruntung berpegangan pada pohon sampai air surut," katanya dari tempat tidur rumah sakit.

Baca juga : Pemburu Gelap Tembak Mati Tiga Badak Hitam Langka di Kenya

Sementara, seorang korban selamat lain, Miriam Karimi, tidak bisa menemuka tiga anaknya, termasuk yang berusia 4 tahun.

"Kami mendengar suara ribut, kami pikir itu hujan deras. Saya sangat bingung. Saya berharap mereka masih hidup," ujarnya.

Palang Merah Kenya memperkirakan sekitar 500 keluarga terdampak bencana jebolnya bendungan Patel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com