Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Akibatkan Bendungan Jebol di Kenya, 32 Tewas

Kompas.com - 10/05/2018, 17:46 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Setidaknya 32 orang tewas tersapu gelombang air setelah sebuah bendungan di wilayah tengah Kenya jebol. Demikian keterangan kepolisian, Kamis (10/5/2018).

Jebolnya bendungan Patel itu menyusul hujan deras dalam beberapa pekan setelah musim kemarau panjang. Hujan deras ini juga mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan 164 orang tewas.

Bendungan yang biasa digunakan untuk pengairan dan peternakan ikan itu jebol pada Rabu (9/5/2018) malam di Solai tak jauh dari kota Nakuru di Lembah Rift.

"Upaya pencarian penyelamatan sedang dilakukan dan sejumlah jenazah sudah ditemukan. Sejauh ini 32 orang dipastikan tewas dan beberapa lainnya masih hilang," kata kepala kepolisian setempat, Gideon Kibunjah.

Baca juga : Bendungan Jebol di Kawasan Pertambangan di Brasil Tewaskan 17 Orang

"Ini sebuah bencana karena sebagian besar korban tengah tidur lelap saat tragedi terjadi dan rumah mereka hancur diseret gelombang air," tambah Kibunjah.

Selain mengakibatkan puluhan orang tewas, Kibunjah melanjutkan, setidaknya 36 orang warga kini dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, seorang perwira polisi yang tak mau disebutkan identitasnya mengatakan, pasukan penyelamat menyisir daerah terdampak sepanjang malam untuk mencari para korban.

"Kami menemukan 11 jenazah yang diselimuti lumpur. Mereka ini kemungkinan awalnya lolos dari terjangan air tetapi tak selamat karena kekuatan dan kecepatan air yang terlalu dahsyat," ujar perwira itu.

"Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak serta orang tua yang tak mampu bergerak cepat," lanjut dia.

Bencana ini terjadi karena di sekeliling bendungan itu terdapat perkampungan yang ditinggali para pekerja di sejumlah peternakan di kawasan itu.

Baca juga : Usai Bendungan Jebol, Wai Ela Jadi Tempat Rekreasi

Palang Merah Kenya memperkirakan setidaknya 500 orang terdampak akibat bencana yang terjadi 150 kilometer di sebelah barat laut ibu kota Nairobi ini.

"Kami sudah mempersiapkan pusat informasi di lokasi kejadian agar warga yang kehilangan anggota keluarganya bisa melapor," kata Gubernur Nakuru, Lee Kinyanjui.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com