Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Usia 92 Tahun, Mahathir Akan Jadi Pemimpin Tertua di Dunia

Kompas.com - 10/05/2018, 11:06 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad akan menjadi pemimpin tertua di dunia yang dipilih melalui pemilihan umum.

Secara mengejutkan, mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi ini memenangkan pemilu Malaysia.

Lahir pada 10 Juli 1925, Mahathir kini berusia 92 tahun. Dia keluar dari masa pensiunnya dan beralih ke koalisi oposisi untuk menantang mantan anak didiknya, Najib Razak, yang sedang menghadapi tuduhan korupsi.

Diwartakan BBC, kemenangan bersejarahnya telah menggulingkan koalisi Barisan nasional, yang telah berkuasa sejak kemerdekaan pada 1957.

Baca juga : Diduga Korupsi, Bagaimana Nasib Najib Razak Usai Kalah Pemilu Malaysia?

Hasil resmi menunjukkan, oposisi Pakatan Harapan mengamankan 113 dari 222 kursi parlemen yang diperebutkan. Sementara, barisan Nasional memperoleh 79 kursi.

"Koalisi tidak hanya menang beberapa suara atau kursi, tapi mayoritas yang sangat substansial," katanya.

Dia berharap, upacara pelantikan akan digelar pada Kamis (10/5/2018). Dalam momen itu, dia juga akan menghibur penduduk Malaysia dengan memberikan hari libur selama dua hari.

"Tapi, tidak akan ada liburan bagi para pemenang," ucapnya.

Mahathir pernah menjadi perdana menteri Malaysia selama 22 tahun bersama koalisi Barisan Nasional sejak 1981. Kemudian, dia mengundurkan diri pada 2003.

Di bawah kepemimpinannya, Malaysia menjadi salah satu macan Asia, sebuah kelompok negara dengan perkembangan ekonomi yang pesat pada 1990-an.

Baca juga : Mahathir Mohamad Cetak Kemenangan Bersejarah dalam Pemilu Malaysia

Namun, dia merupakan sosok yang otoriter dengan menerbitkan undang-undang kontroversial untuk mengunci lawannya.

Wakilnya kala itu, Anwar Ibrahim, dituduh melakukan korupsi sehinggan dipecat, ketika dia menyerukan reformasi ekonomi dan politik pada 1998.

Mahathir juga seorang mentor bagi Najib Razak yang meudian menjadi perdana Menteri pada 2008.

Pada 2016, Mahathir secara dramatis meninggalkan Barisan Nasional untuk bergabung dengan Pakatan Harapan.

Dia mengaku malu untuk dikaitkan dengan partai yang dianggap mendukung korupsi.

Baca juga : Mahathir Sebut PM Najib Razak sebagai Seorang Monster

Pada Januari 2018, dia menyatakan akan mencalonkan diri sebagai perdana menteri Malaysia.

Dia berjanji akan memberi pengampunan pada Anwar Ibrahim untuk membuka jalannya dipilih kembali dan mengambil posisi teratas.

Melawan ketakutan terkait usianya, dia pernah mengatakan bakal memerintah selama dua tahun, sebelum mengundurkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com