WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bakal mencabut akreditasi jurnalis yang sering memberikan dia secara negatif.
Pernyataan tersebut Trump tuangkan dalam kicauan di Twitter, sebagaimana dilaporkan kantor berita AFP Rabu (9/5/2018).
Selama ini, Trump menyebut media yang selalu memberitakan hal miring dengannya sebagai Berita Palsu atau Fake News.
Dalam cuitannya, presiden 71 tahun itu menyatakan, sebagian besar dari media Fake News tersebut memberitakan hal negatif tentangnya.
Baca juga : Makassar Sumbang Jumlah Terbanyak Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis
"Meski terdapat kesuksesan yang kami capai baik di ekonomi maupun sektor lainnya, 91 persen dari jaringan media itu memberitakan hal negatif tentang saya," kata Trump.
The Fake News is working overtime. Just reported that, despite the tremendous success we are having with the economy & all things else, 91% of the Network News about me is negative (Fake). Why do we work so hard in working with the media when it is corrupt? Take away credentials?
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 9, 2018
"Bagaimana cara kami berusaha keras agar bisa bekerja sama dengan media seperti itu? Apakah dicabut saja akreditasinya? tanya Trump.
Jurnalis yang ingin masuk dan meliput Gedung Putih, kantor pemerintahan, Kongres, maupun Mahkamah Agung harus mendapat akreditasi.
AFP melaporkan, Trump sering menyalahkan media yang memberitakannya negatif sejak dia dicalonkan menjadi presiden.
Mantan pembawa acara drama realita The Apprentice itu juga menyiratkan dukungan akan kekerasan terhadap jurnalis.
Dalam kicauannya di Juli 2017, Trump mengunggah video sebuah adegan gulat yang terjadi World Wrestling Entertainment (WWE).
Dalam video tersebut, dia membanting dan memukul seorang pria. Namun, wajah pria tersebut ditutupi dengan logo CNN. Dalam video itu, dia menyertakan tagar #FraudNewsCNN.
Ketidaksukaan Trump akan media Fake News juga terjadi ketika dia tidak hadir dalam acara prestisius, White House Correspondents' Dinner.
Dalam tradisi, acara makan malam itu dihadiri Presiden AS. "Mengapa saya harus terjebak di ruangan bersama media pembohong yang membenci saya?" tuturnya.
Tidak semua media dibenci Trump. Dia secara khusus memuji Fox News, Daily Caller, Newsmax, dan Sinclair yang memberitakan hal positif tentangnya.
Baca juga : Peraih Fake News Awards Versi Trump Jatuh kepada...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.