Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggilan Spam Nomor Asing Banjiri Ponsel Kontestan Pemilu Malaysia

Kompas.com - 09/05/2018, 12:19 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemilihan umum Malaysia penuh dengan intrik termasuk klaim para kandidat parlemen dari Barisan Nasional dan Pakatan Harapan, yang mengaku ponsel mereka telah diretas.

Kandidat dari Barisan Nasional dan Pakatan Harapan mengklaim ponsel mereka juga dibanjiri panggilan spam dari nomor Amerika Serikat.

Pihak petahana, Perdana Menteri Najib Razak dari Barisan Nasional dan lawannya, mantan perdana menteri Mahathir Mohamad dari Pakatan Harapan, harus mengamankan minimal 112 kursi dari 222 kursi di Parlemen untuk bisa memimpin Malaysia.

Baca juga : Pemilu Malaysia, Pertarungan Dua Raksasa Politik Semenanjung Malaya

"Ponsel pemimpin Barisan Nasional telah diserang sejak pagi," kata direktur strategi komunikasi Barisan Nasional, Datuk Seri Rahman Dahlan.

Berbagai keluhan mengenai peretasan ponsel itu juga diteriakkan oleh kandidat parlemen di wilayah Sepanggar dan Rembau.

"Ponsel saya sepertinya mendapat serangan spam pagi ini. Aneh," kicau ketua Barisan Nasional Muda, Khairy Jamaluddin, pada Rabu (9/5/2018) pagi.

"Saya telah mendapat panggilan tak terjawab yang menganggu dari AS dan Eropa di ponsel saya, sejak pagi pukul 09.00 sampai sekarang," sekjen Partai gerakan yang berkoalisi dengan Barisan Nasional, Liang Teck Mang.

Sebelumnya, sekjen Partai DAP yang bergabung dengan Pakatan Harapan, Lim Guan Eng, menyampaikan dia dan pemimpin partai lainnya mendapatkan banyak panggilan dari nomor yang tidak diketahui.

Baca juga : Pemilu Malaysia: Najib Janjikan Pembebasan Pajak bagi Kaum Muda

Dia menyatakan, nomor tersebut seperti panggilan otomatis yang berasal dari luar negeri.

Menurutnya, serangan itu bertujuan untuk menghalangi komunikasi di antara anggota partai.

Lim mengatakan, asisten pribadinya bahkan menerima pesan palsu atas namanya yang menyatakan dia telah berganti nomor.

"Sejak kemarin, ponsel saya diretas, semua kontak hilang," begitu bunyi pesan palsu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com