Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Siap Bertemu Putin di Moskwa Pekan Depan

Kompas.com - 06/05/2018, 16:28 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa pekan depan.

Pertemuan yang akan digelar pada Rabu (9/5/2018) tersebut akan membahas perkembangan regional dan membahas dugaan ambisi nuklir Iran jelang pertemuan kesepakatan nuklir negara itu akhir pekan depan.

Presentasi yang disiarkan Netanyahu melalui stasiun televisi pada Senin (1/5/2018) diikuti panggilan telepon ke para pemimpin dunia, termasuk Putin di mana keduanya membahas kesepakatan nuklir Iran dan juga situasi di Suriah.

Israel telah dituduh bertanggung jawab atas serangkaian serangan mematikan yang terjadi di Suriah pada 9 dan 30 April lalu, yang menewaskan warga Iran dan juga tentara Suriah.

Baca juga : PM Israel Klaim Punya Bukti Iran Sembunyikan Senjata Nuklir

Putin, yang menjadi pendukung kuat rezim Suriah, telah meminta kepada Netanyahu untuk tidak semakin mengacaukan situasi di negara konflik itu.

Sementara Israel menyebut serangan dilakukan untuk mencegah Iran dan kelompok Hizbullah semakin memperkuat militer mereka.

Rusia juga menegaskan kembali dukungannya terhadap kesepakatan nuklir Iran dengan menyebutnya sebagai kepentingan utama untuk menjamin stabilitas dan keamanan internasional.

Pertemuan memperbarui kesepakatan nuklir Iran akan kembali digelar pada 12 Mei mendatang, di mana AS dan sekutunya di Timur Tengah berpendapat perjanjian itu, yang disetujui oleh Barack Obama, terlalu lemah dan perlu diganti.

Presiden Donald Trump pun telah mengancam akan meninggalkan perjanjian tersebut jika tidak dilakukan penggantian dan ditambahkan pengaturan yang lebih permanen dengan kontrol terhadap program rudal Iran.

Netanyahu termasuk salah satu yang menyerukan adanya perubahan dalam kesepakatan yang ditandatangani Iran dengan enam negara, yakni Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan AS itu.

Dia menyebut perjanjian itu tidak mencegah Iran dari memperoleh senjata nuklir dan mengatakan pencabutan sanksi telah meningkatkan kemampuan Teheran untuk mendanai kelompok militan Timur Tengah.

Baca juga : Juru Bicara Kemenlu Iran: Netanyahu Pembohong Terkenal

Netanyahu juga menuduh Iran telah berbohong tentang ambisi nuklirnya meski tidak dapat menunjukkan bukti atas tuduhannya itu.

Dilansir dari AFP, Iran selalu membantah tudingan yang menyebut mereka sedang berusaha memiliki senjata nuklir dan bersikeras bahwa program atomnya adalah untuk tujuan sipil.

Selain dengan Putin, Netanyahu juga membahas temuan-temuan Israel dan kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara sekutunya seperti Australia, Inggris, India, Perancis dan Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com