Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Pengawal Paus Kenalkan Helm Baru Berbahan Plastik

Kompas.com - 05/05/2018, 22:36 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Telegraph

VATICAN CITY, KOMPAS.com - Garda Swiss Vatikan memperkenalkan helm baru mereka yang dibuat dari plastik, dan dicetak menggunakan teknologi 3 Dimensi.

The Telegraph memberitakan Sabtu (5/5/2018), helm berbahan plastik Polyvinyl Klorida atau PVC itu menelan biaya produksi 740 poundsterling Inggris, atau Rp 13,9 juta, per buah.

Harga tersebut merupakan setengah dari biaya produksi yang dikeluarkan untuk menciptakan helm dengan bahan logam.

Baca Juga: Komandan Pengawal Paus "Dipecat" karena Terlalu Kaku

Di setiap helm terdapat lambang Paus Yulius II, sosok yang memprakarsai Garda Swiss di 1506, dan dijuluki "Paus Ksatria".

Selain lebih ringan, helm itu juga tahan terhadap sinar matahari. Para penjaga sering menghabiskan waktu berjaga di luar Vatikan sambil membawa tombak.

Helm itu diperkenalkan oleh Komandan Garda Swiss, Cristoph Graf, jelang acara pengambilan sumpah 32 anggota baru pada Minggu (6/5/2018).

Garda Swiss Vatikan merupakan dikenal sebagai pasukan dengan jumlah terkecil di dunia, dan bertanggung jawab terhadap keselamatan Paus, dan keamanan Vatikan.

Seragam Garda Swiss berwarna biru, merah, dan emas. Untuk acara resmi, mereka menambahkan kerah rimpel putih besar, membawa perisai, dan mengenakan helm bulu.

Aksi Garda Swiss yang paling terkenal adalah ketika 190 anggota mereka tewas ketika berusaha melindungi Paus Clement VII dari gempuran Kekaisaran Roma Suci pada 1527 silam.

Pasukan tersebut biasanya bekerja sama dengan kepolisian yang dibentuk oleh Vatikan, Vatican Gendarmerie, yang beranggotakan 130 orang.

Baca juga : Helm Teknologi Canggih Gojek Ternyata Lelucon April Mop

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Telegraph
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com