Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Dunia dalam Sepekan: Pohon Trump-Macron hingga PIN Kartu Kredit

Kompas.com - 05/05/2018, 10:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Akhir pekan telah tiba. Sambil menikmatinya, Anda bisa kembali meliha perkembangan dunia yang terjadi selama sepekan terakhir.

Di antaranya adalah pohon ek yang ditanam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Perancis Emmanuel Macron tidak terlihat.

Hingga pembaca gerak bibir mengungkapkan percakapan yang dilakukan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In.

Berikut merupakan berita yang terjadi di seluruh dunia dari Senin (30/4/2018) hingga Sabtu pagi (5/5/2018).

1. Kim Jong Un Bakal Ubah Zona Waktu Korut Jadi Sama seperti Korsel
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berjanji akan mengubah zona waktunya kembali sama dengan Korea Utara.

Kedua negara di Semenanjung Korea itu memiliki zona waktu yang berbeda sejak 2015. Saat itu, secara tiba-tiba, Korut mengubah waktu standarnya menjadi selisih 30 menit lebih lambat dari Korsel.

Janji itu dia sampaikan dalam pertemuan bersejarah dengan Presiden Korsel Moon Jae-in.

Berita selengkapnya klik tautan di sini.

2. Pohon yang Ditanam Trump dan Macron di Halaman Gedung Putih Lenyap
Pohon ek muda yang ditanam Presiden AS Donald Trump dan Presiden Perancis Emmanuel Perancis tidak terlihat lagi di Gedung Putih.

Padahal, pohon itu bukan tanaman biasa. Sebagai sebuah simbol relasi kedua negara, pohon didatangkan dari hutan di sebelah utara Perancis, di mana sekitar 2.000 marinis AS tewas dalam Perang Dunia I.

Pohon tersebut ditanam untuk mengawali kunjungan Macron ke Negeri "Paman Sam". Acara penanaman itu disaksikan ibu negara masing-masing negara.

Selengkapnya bisa Anda lihat dari tautan ini.

3. Para Pembelot Korut Kirim "Botol Informasi" ke Utara lewat Laut
Kegiatan mengapungkan botol-botol informasi tersebut telah dilakukan kelompok aktivis pembelot Korea Utara di Korea Selatan sejak dua tahun terakhir.

Pertemuan antara dua pemimpin Korea di Panmunjom, pada 27 April lalu, tidak membuat mereka berencana untuk menghentikan aksi tersebut.

Salah satu pembelot Korea Utara, Jug Gwang-il mengatakan, pertemuan tingkat tinggi antar-Korea justru telah merampas salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan warga Korea Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com