Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Commonwealth Australia Kehilangan Data 20 Juta Nasabah

Kompas.com - 03/05/2018, 15:36 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

CANBERRA, KOMPAS.com - Bank Commonwealth Australia mengaku telah kehilangan catatan rekening sedikitnya 20 juta orang nasabahnya.

Seperti dikabarkan BBC, Rabu (3/4/2018), jutaan nama, alamat, nomor rekening dan informasi lainnya disimpan di dalam dua pita magnetik yang seharusnya dihacurkan pada 2016.

Namun, bukannya mendapat kabar bahwa dua benda berisi informasi penting itu dihancurkan, manajemen bank malah mendapatkan kabar kedua penyimpan informasi itu telah lenyap.

Meski demikian, manajemen bank justru menutupi masalah tersebut dan tak memberitahukan hal itu kepada para nasabahnya.

Baca juga : 7 Fakta Kasus Pembobolan Kartu Kredit dari Data Nasabah Curian

Dalam data yang dilaporkan kepada Bursa Efek Australia, manajemen Bank Commonwealth tak dapat memastikan bahwa kedua pita magnetik yang berisi 15 tahun data itu telah dihancurkan dengan semestinya.

"Sebuah investigasi forensik independen yang dilakukan perusahaan akunting KPMG telah mengetahui skenario paling memungkinkan soal keberadaan kedua pita magnetik itu," demikian manajemen Bank Commonwealth.

"Kedua pita magnetik itu tidak memuat kata kunci, nomor PIN atau data lain yang bisa digunakan orang tak bertanggung jawab," masih manajemen Bank Commonwealth.

Mereka juga menekankan, sejauh ini tak terdapat bukti bahwa informasi milik pelanggan telah bocor dan sistem pengawasan tetap diberlakukan.

Direktur perbankan ritel Bank Commonwealth Angus Sullivan menegaskan, insiden ini tak bisa diterima dan meminta maaf atas kekhawatiran yang dialami para nasabahnya.

Kabar ini muncul di saat dunia perbankan Australia sedang berada di bawah tekanan setelah skandal yang terungkap bulan lalu.

Kala itu, sebuah pemeriksaan mengungkap Bank Commonwealth masih mengutip uang dari sejumlah pelanggan yang sudah meninggal dunia.

Baca juga : Data Nasabah Dijualbelikan, Ini Tanggapan Perbankan

Bahkan di satu kasus, seorang petugas bank masih menarik uang dari seorang nasabah yang sudah meninggal dunia lebih dari satu dekade.

Menteri Keuangan Australia Scott Morrison memperingatkan, para eksekutif keuangan bisa dijatuhi hukuman berat, termasuk hukuman penjara, dari berbagai bukti yang diperoleh dari penyelidikan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com