Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Polisi dan Tentara Tunisia Beri Suara dalam Pemilihan

Kompas.com - 30/04/2018, 22:20 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TUNIS, KOMPAS.com - Untuk kali pertamanya sepanjang sejarah pemilihan umum di Tunisia, pada Minggu (29/4/2018), anggota kepolisian dan tentara negara berhak ikut memberikan suaranya.

Tunisia akan menggelar pemilihan kota yang pertama sejak terjadinya revolusi di negara Afrika Utara itu pada 2011 dengan sebagian besar warganya akan memberikan suara pada 6 Mei mendatang.

Sementara anggota polisi, tentara dan pasukan keamanan negara berkesempatan memberikan suara mereka pada Minggu (30/4/2018) atau sepekan lebih awal.

"Ini adalah hari bersejarah bagi Tunisia. Untuk pertama kalinya kami akan memberikan hak suara dan melaksanakan hak kewarganegaraan," kata salah seorang perwira polisi kepada AFP di sebuah tempat pemungutan suara di Tunis.

Baca juga: Seorang Tersangka Meledakkan Diri saat Dikejar Polisi Tunisia

Sebelumnya, di bawah pemerintahan lama mantan presiden Zine El Abidine Ben Ali, polisi dan tentara Tunisia dilarang ikut serta memberikan suara. Pemerintah kala itu bersikertas pasukan keamanan harus tetap ada di luar wilayah politik.

Namun sejak berakhirnya masa pemerintahan Ben Ali, perserikatan polisi yang telah lama dilarang kembali dibentuk dan menyerukan persamaan hak untuk ikut memilih dalam pemilihan.

Meski telah diizinkan ikut memberikan suaranya, namun polisi dan tentara keamanan negara hanya diperbolehkan berpartisipasi saat pemungutan suara di pemilihan.

Pemerintah Tunisia masih memberlakukan larangan bagi anggota polisi dan tentara terlibat dalam kegiatan kampanye maupun menghadiri pertemuan publik.

Baca juga : Sekolah Yahudi di Tunisia Jadi Sasaran Pelemparan Bom Molotov

Sekitar 36.055 tentara dan petugas keamanan telah terdaftar sebagai pemilih, menurut Mehdi Jalouali dari Otoritas Tinggi Independen Tunisia untuk Pemilu (ISIE).

Sebagian besar perserikatan polisi telah menyerukan anggotanya untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara, namun tetap ada satu organisasi yang menyerukan untuk boikot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com