Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituduh Mencuri Kambing, Pemuda Ini Dipaksa Minum Racun

Kompas.com - 27/04/2018, 20:40 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Gulf News

NEW DELHI, KOMPAS.com - Seorang pemuda yang dituduh mencuri seekor kambing dipukuli hingga babak belur sebelum diracun hingga tewas.

Mohammad Akbar (20), sedang berada di kediamannya di distrik Aurangabad, negara bagian Bihar, India pada Minggu (22/4/2018), ketika warga desa memanggilnya agar keluar rumah.

Setelah Akbar keluar dari kediamannya, warga langsung membawanya keluar dari desa. Di sebuah tempat, warga menanyainya soal hilangnya seekor kambing.

Merasa tidak pernah melakukan pencurian, Akbar membantah semua tuduhan yang ditujukan kepadanya.

Baca juga : Paksa Dua Anaknya Minum Racun Tikus, Seorang Ayah Dihukum 2 Tahun Penjara

Setelah dipukuli hingga babak belur, warga desa memaksa Akbar menenggak racun. Mereka mengatakan, jika Akbar tidak mati karena racun itu artinya dia bukan pelaku pencurian kambing.

Akbar terpaksa melakukan apa yang diminta warga desa. Alhasil, setelah racun itu bereaksi kondisi pemuda itu memburuk.

Warga kemudian membawa Akbar dan meninggalkan pemuda itu di dekat rumahnya. Keluarga Akbar yang melihat kondisi pemuda itu langsung melarikannya ke rumah sakit.

Sayang setelah menjalani perawatan, nyawa Akbar tak tertolong dan dia meninggal dunia pada Selasa (24/4/2018).

"Mereka membunuh putra saya dengan memaksanya meminum racun. Mereka menuduhnya mencuri kambing. Saya ingin keadilan," kata Mohammad Aslam, ayah Akbar kepada jurnalis, Kamis (26/4/2018).

Keluarga Akbar melaporkan masalah ini ke polisi tetapi hingga kini polisi belum melakukan penangkapan terhadap para tersangka pembunuhan ini.

Baca juga : Kasus Politisi Kroasia Minum Racun, Belanda Gelar Investigasi

Menurut keluarga korban, sebelum meninggal dunia Akbar sempat menyebut tujuh nama warga yang memaksanya menenggak racun. Pengakuan ini direkam dalam video oleh pihak keluarga.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan kami akan mengambil tindakan jika apa yang disampaikan keluarga korban memang benar," kata seorang perwira polisi setempat, PN Sahu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Gulf News
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com