Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Bakal Larang Kegiatan Kampanye Turki di Wilayahnya

Kompas.com - 20/04/2018, 21:11 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

VIENNA, KOMPAS.com - Pemerintah Austria bakal mengambil tindakan mencegah segala kemungkinan digelarnya segala aktivitas yang berkaitan dengan kampanye oleh partai politik Turki jelang agenda pemilihan umum dini.

Pelarangan tersebut disampaikan Kanselir Austria Sebastian Kurz yang mengatakan kegiatan kampanye oleh partai politik Turki di wilayah negara itu tidak bisa diterima dan tidak akan mendapat izin.

"Kepemimpinan Turki di bawah Erdogan selama bertahun-tahun telah mencoba membentuk komunitas-komunitas yang berasal dari Turki di Eropa," kata Kurz dalam sebuah wawancara radio, Jumat (20/4/2018).

Beberapa hari lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Ergodan telah mengumumkan akan digelarnya pemilu dini pada 24 Juni, lebih cepat satu setengah tahun dari masa berakhirnya jabatan presiden saat ini.

Baca juga: Kejutkan Turki, Erdogan Umumkan Pemilu Dini pada 24 Juni

Pemilu dini dimaksudkan untuk mempercepat transisi sistem pemerintahan menjadi presidensial, yang akan mulai berlaku seusai pemilihan.

Menurut Kurz, pelarangan terhadap segala acara kampanye dapat diberlakukan menggunakan undang-undang pertemuan publik yang perubahannya telah disahkan tahun lalu.

"Perubahan dalam aturan perundang-undangan itu memberi kewenangan kepada otoritas untuk melarang sebuah pertemuan yang dimaksudkan untuk aktivitas politik partai negara ketiga maupun yang dianggap merugikan kepentingan Austria," kata Kurz.

Setiap agenda yang dihimpun oposisi juga akan turut dilarang. Menurut Kruz, hal itu untuk mencegah situasi memanas yang masuk ke Austria yang akan membahayakan perdamaian negara.

Hubungan antara Turki dengan sejumlah negara Uni Eropa, termasuk Austria dan Jerman tengah memburuk sejak tahun lalu.

Ketegangan bermula dari larangan berunjuk rasa jelang referendum kostitusi yang telah dimenangi Erdogan dan kembali memimpin.

Baca juga: Austria Menolak Usir Diplomat Rusia

Sebelumnya pada bulan Juli 2017, pemerintah Austria telah melarang Menteri Ekonomi Turki Nihat Zeybecki untuk memasuki wilayah negaranya itu.

Sekitar 360.000 orang yang tinggal di Austria berasal dari Turki, termasuk 117.000 warga negara Turki. Banyak di antara mereka diyakini sebagai pendukung Erdogan dan hak suaranya turut membantu kemenangannya di dalam referendum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com