PARKLAND, KOMPAS.com - Dua bersaudara yang selamat dari tragedi penembakan massal di sekolah menengah Florida pada Februari lalu, memutuskan untuk menulis buku yang menceritakan kisah mereka di hari terjadinya insiden.
David Hogg yang berusia 17 tahun dan adik perempuannya Lauren, 14 tahun, keduanya merupakan siswa dan siswi dari SMA Marjory Stoneman Douglas di kota Parkland, Florida.
Keduanya berada di sekolah saat terjadinya tragedi penembakan oleh mantan siswa, Nicolas Cruz, yang menewaskan 14 murid dan tiga staf sekolah pada 14 Februari 2018.
Keduanya menjadi korban selamat dari tragedi penembakan yang dianggap paling vokal sekaligus ramah terhadap media.
Baca juga: Pelaku Penembakan Massal Florida Ingin Sumbangkan Warisan pada Keluarga Korban
Buku yang rencananya akan dirilis pada 5 Juni tersebut berjudul "#NeverAgain", yang mengacu pada gerakan yang mereka kampanyekan di media sosial. Buku tersebut akan dipublikasikan oleh penerbit Random House.
"Hari ini Lauren dan saya mengumumkan buku kami #NeverAgain yang akan menceritakan tentang yayasan dari gerakan bagi apa kehilangan kami," tulis David dalam akun Twitter-nya, Rabu (18/4/2018).
"Lauren dan saya akan menggunakan uang hasil penjualan buku ini untuk membantu penyembuhan komunitas," tambahnya.
Today @lauren_hoggs and I are announcing our book #NeverAgain that tells the story of the foundation of this movement for those we lost. Lauren and I will be using the money made from the book to help heal the community. #NeverAgain out June 5th https://t.co/Vh2gWVWNGq
— David Hogg (@davidhogg111) 18 April 2018
David Hogg selamat dari aksi penembakan di sekolahnya setelah bersembunyi di dalam lemari saat insiden terjadi. Rekaman yang dibuatnya saat bersembunyi dengan mewawancarai siswa lainnya menjadi viral.
Namun saat tampil menyuarakan kampanye pengetatan pemilikan senjata api, David juga mendapat kritikan, yang menuduh dirinya hanya menjadi "aktor krisis" yang dibayar untuk menyebarluaskan pandangan liberal.
Baca juga: Korban Penembakan Massal Florida Hilangkan Trauma dengan Terapi Anjing
David bersama dengan adik perempuan, Lauren, serta teman-teman sekelasnya yang lain turut menyerukan gerakan #NeverAgain, yang menggerakkan ratusan ribu orang turun ke jalan di kota-kota di AS pada 24 Maret lalu dalam gerakan "March for Our Lives" atau "Berbaris demi Hidup Kita".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.