Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Aksi Mogok, Ribuan Perawat di Zimbabwe Dipecat

Kompas.com - 19/04/2018, 21:26 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HARARE, KOMPAS.com - Pemerintah Zimbabwe memecat ribuan perawat yang ikut melakukan aksi mogok menuntut kenaikan gaji. Mereka diberhentikan lantaran protes yang mereka lakukan dianggap bermotif politik.

Keputusan pemberhentian ribuan perawat tersebut disampaikan pemerintah melalui pernyataan singkat yang dikeluarkan Wakil Presiden Zimbabwe, Constantino Chiwenga, pada Selasa (17/4/2018) malam.

"Pemerintah telah memutuskan demi kepentingan pasien dan menyelamatkan nyawa untuk memberhentikan seluruh perawat yang melakukan protes dengan segera," kata Chiwenga dalam pernyataannya.

Baca juga: Uang Makan Pejabat Rp 1,8 Juta Sehari, Perawat di Australia Protes

Wakil presiden menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga perawat setelah pemecatan, para staf yang tengah menganggur dan telah pensiun akan kembali dipekerjakan.

Keputusan itu menjadi respon keras yang dikeluarkan pemerintah di bawah presiden baru di tengah berkembangnya gerakan buruh.

Aksi mogok para perawat mulai dilancarkan pada Senin (16/4/2018), hanya berselang beberapa hari setelah pemogokan yang dilakukan para dokter selama berminggu-minggu berakhir awal bulan ini.

Akibat aksi mogok perawat tersebut pihak rumah sakit terpaksa menolak banyak pasien yang dapat untuk berobat.

Chiwenga, mantan jenderal militer yang memimpin gerakan penggulingan Robert Mogabe pada November lalu, menggambarkan aksi mogok para perawat tersebut sebagai tindakan yang menyedihkan dan tercela.

Chiwenga mengatakan, pemerintah telah menganggarkan hingga 17 juta dollar (sekitar Rp 234 miliar) untuk membayar gaji dan tunjangan staf perawat.

Dengan adanya pemecatan ribuan perawat tersebut, maka dana yang ada sekarang akan dipergunakan untuk mempekerjakan staf baru.

Asosiasi Perawat Zimbabwe menyampaikan mereka akan tetap melanjutkan aksi mogok meski telah diberhentikan oleh pemerintah.

Baca juga: Tuntut Kenaikan Gaji, Dokter di Zimbabwe Gelar Aksi Mogok Kerja

Setelah berakhirnya kepemimpinan Mugabe yang berlangsung selama 37 tahun, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian negara dan menarik investor asing demi pelayanan publik yang lebih baik.

"Pemerintah telah melakukan segala cara untuk memenuhi tuntutan para perawat yang melakukan aksi mogok dan kini kami tidak punya pilihan lain selain memecat mereka," kata Mnangagwa dilansir AFP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com