Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Tahun Ini Inggris Larang Penggunaan Sedotan Plastik

Kompas.com - 19/04/2018, 14:57 WIB
Rizky Chandra Septania,
Ervan Hardoko

Tim Redaksi

LONDON,KOMPAS.com - Pemerintah Inggris dikabarkan akan melarang peredaran sejumlah produk plastik sekali pakai seperti sedotan, pengaduk, dan cotton buds.

Dilansir dari Sky News, wacana pelarangan produk plastik sekali pakai ini rencananya akan diberlakukan akhir tahun.

Langkah ini dilakukan untuk mengurangi jumlah limbah plastik yang dibuang masyarakat.

Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan, sampah plastik adalah salah satu masalah lingkungan terbesar di dunia.

Baca juga : Siswi Madrasah Aliyah Ciptakan Bahan Bakar dari Limbah Plastik

Inggris merupakan salah satu negara yang menaruh perhatian pada isu tersebut.

Karenanya, langkah ini diambil Inggris untuk  mengurangi jumlah polusi plastik yang mencemari sungai dan lautan.

"Inggris menunjukkan semangat untuk mengurangi penggunaan plastik," ujar May dikutip dari Sky News Kamis (19/4/2018).

"Bersama, kita bisa membuata perubahan nyata agar anak cucu kita bisa menikmati lingkungan alam yang lebih sehat daripada saat ini," imbuhnya.

Hal serupa diungkapkan Menteri Lingkungan Inggris, Michael Gove awal tahun ini.

Saat itu Gove berkata plastik sekali pakai merupakan bencana mematikan bagi lingkungan sehingga harus ditanggulangi secepatnya.

Di saat yang sama, Gove juga menyinggung wacana pelarangan sedotan plastik selain untuk kepentingan medis.

Guna mendukung program tersebut, pemerintah Inggris mengajak sejumlah pelaku industri plastik terdampak untuk mengembangkan produk alternatif.

Tak hanya sampai di situ, PM Theresa May juga mengajak seluruh negara-negara anggota persemakmuran mengambil langkah serupa untuk mengurangi dampak sampah plastik.

Baca juga : Kampanye Lawan Polusi Plastik Laut dengan Produksi Botol Daur Ulang

Setiap tahun sebanyak 8,5 miliar sedotan plastik dibuang. Jumlah ini berkontribusi pada 150 juta ton plastik dunia di lautan.

Keberadaan sampah plastik ini sering disorot oleh organisasi pecinta lingkungan, Sky Ocean's Rescue dalam sejumlah kampanye.

Kampanye tersebut menyebutkan jutaan burung dan sekitar 100.000 mamalia laut mati setiap tahun lantaran menyantap dan terjerat limbah plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com