PARIS, KOMPAS.com - Presiden Perancis, Emmanuel Macron mengatakan bahwa serangan misil yang dilancarkan negaranya bersama Amerika Serikat dan Inggris dilakukan untuk membela kehormatan masyarakat internasional.
AS bersama dengan Inggris dan Perancis telah meluncurkan lebih dari 100 misil ke tiga lokasi di Suriah yang diyakini merupakan fasilitas untuk membuat dan menyimpan senjata kimia pada Jumat (13/4/2018) malam.
Dalam pertemuan dengan Parlemen Eropa, Selasa (17/4/2018), Presiden Macron mengatakan sekutu harus mengambil tindakan demi membela aturan internasional. Demikian dilaporkan AFP.
Baca juga: AS dan Perancis Mengaku Punya Bukti Suriah Gunakan Senjata Kimia
Dia juga menyebut pemimpin Suriah, Bashar al-Assad telah menjadikan perang melawan pemberontak sebagai perang dengan rakyatnya sendiri.
"Mereka yang terkejut melihat gambar korban, wanita dan anak-anak akibat serangan gas klorin. Kita harus berdiri untuk membela hak kita."
"Apa yang ingin kami sampaikan, hak dan prinsip kita hanya untuk kita? Tidak. Ini tidak bisa diterima," kata Macron.
"Tiga negara telah melakukan intervensi, dan izinkan saya untuk berkata jujur. Ini semua demi kehormatan masyarakat internasional," tambahnya.
Presiden Macron menambahkan, serangan yang dilakukan diambil dengan kerangka multilateral yang sah dan dengan dilakukan dengan sangat bertarget tanpa seorang pun timbul korban jiwa.
"Serangan dilakukan terhadap tiga target lokasi di mana senjata kimia diproduksi dan diproses," ujarnya.
"Serangan-serangan itu tidak akan serta merta menyelesaikan masalah tapi saya menilai hal itu perlu untuk dilakukan," kata Macron.
Baca juga: AS dan Sekutunya Tembakkan Lebih dari 100 Misil ke Suriah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.