GOA, KOMPAS.com - Sebuah maskapai penerbangan India, Jet Airways meminta maaf setelah memberi izin terbang untuk dua pilot yang sedang dalam masa hukuman.
Mereka menyebut insiden tersebut sebagai kesalahan dalam pengawasan administrasi. Demikian diberitakan Newsweek.
Sebelumnya, Direktorat Jendral Penerbangan Sipil (DGCA) India "mengandangkan" dua orang pilot Jet Airways lantaran mengizinkan seorang perempuan berada di dalam kokpit.
Kejadian itu berlangsung pada 8 Januari lalu dalam sebuah penerbangan lokal dari Goa menuju Mumbai.
Baca juga : Diancam Pembajakan dan Serangan Bom, Penerbangan Jet Airways Dialihkan
Atas perbuatannya, kedua pilot tersebut dihukum dan tak boleh menerbangkan pesawat komersial atau mengikuti sejumlah latihan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan.
Namun DGCA melaporkan, kedua pilot itu mengabaikan hukuman mereka setelah Jet Airways meminta keduanya kembali menerbangkan pesawat.
Menanggapi kejadian tersebut, Jet Airways merilis sebuah pernyataan bahwa mereka sudah menyelesaikan permasalahan itu.
Dalam pernyataan resminya, Jet Airways mengakui, kedua pilot tersebut seharusnya tidak diminta untuk terbang.
"Perusahaan telah melaporkan insiden tersebut pada DGCA dan telah memperbaiki celah agar kejadian sama tak terulang lagi," ujar juru bicara Jet Airways.
Jet Airways merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di India. Setiap hari, maskapai ini mengoperasikan lebih dari 300 penerbangan.
Pada awal Januari lalu, Jet Airways pernah menjadi sorotan. Pasalnya, seorang pilot laki-laki dilaporkan menampar seorang kopilot perempuan.
Baca juga : Bayi Lahir di Udara, Jet Airways Berikan Tiket Gratis Seumur Hidup
Saat itu, Jet Airways menegaskan sebuah insiden memang terjadi di dalam penerbangannya. Namun, manajemen maskapai enggan informasi lebih rinci.
"Di Jet Airways, keselamatan penumpang, awak, dan aset adalah hal yang sangat penting," kata juru bicara maskapai pada saat itu.