Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinspirasi "Gundam", Pria di Jepang Bikin Kendaraan Robot Raksasa

Kompas.com - 16/04/2018, 22:26 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

SHINTO, KOMPAS.com - Seorang teknisi asal Jepang berhasil mewujudkan impiannya untuk dapat merasakan sensasi menaiki sebuah kendaraan robot raksasa.

Masaaki Nagumo (44), selalu bermimpi dapat merasakan mengendalikan sebuah robot seperti dalam seri animasi Jepang kesukaannya, Gundam.

Setelah bekerja sebagai seorang teknisi, Nagumo pun berkeinginan menciptakan sendiri robot "Gundam" miliknya.

Bersama Perusahaan Sakakibara Kikai yang ada di desa Shinto, prefektur Gunma, Jepang, perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mesin pertanian itu mendukung impiannya.

Nagumo telah mulai membangun kendaraan robot sejak beberapa tahun lalu. Bermula dari sebuah robot dengan ukuran yang lebih kecil, hingga ambisi terbesarnya, membuat robot raksasa.

Baca juga: Pria Jepang Usung Robot sebagai Calon Wali Kota

Sebuah robot dengan tinggi 8,5 meter dan berat tujuh ton yang diberi nama Mononofu berhasil dibangun Nagumo di Sakakibara Kikai.

Robot itu menjadi gambaran terdekat dengan mimpi Nagumo akan robot "Gundam". Dilengkapi kokpit pada bagian dada dan senjata di tangan kanan yang dapat melontarkan bola busa dengan kecepatan 140 kilometer per jam.

Robot itu dikendalikan melalui ruang kendali di bagian dada yang dipasang sejumlah monitor dan terhubung dengan kamera di bagian luar robot.

Robot Mononofu juga memiliki pergerakan yang cukup kompleks dibandingkan robot ciptaan Nagumo lainnya, dengan pergerakan pada tangan hingga jari, serta dapat berjalan dengan kecepatan 1 kilometer per jam.

"Sebagai sebuah robot terinspirasi animasi yang dapat dikendarai, saya pikir ini adalah yang terbesar yang ada di dunia," kata Nagumo kepada Reuters dikutip New York Post.

Baca juga: Pemerintah Tokyo Berikan Sertifikat Warga kepada Robot

Di Sakakibara Kikai, Nagumo juga menyewakan robot-robot ciptaannya untuk berbagai acara, seperti ulang tahun anak-anak dengan biaya sewa sebesar 930 dollar AS (sekitar Rp 12 juta) per jam.

"Saya berpikir ini bisa menjadi sebuah peluang bisnis tersendiri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com