WASHINGTON DC, KOMPAS.com- Presiden AS Donald Trump membela diri atas kalimat yang diucapkannya setelah meluncurkan lebih dari 100 misil ke Suriah.
Pada Sabtu (14/4/2018), Donald Trump berkata "misi sudah terlaksana!" untuk menggambarkan keberhasilan serangan ke Suriah lewat akun Twitternya.
A perfectly executed strike last night. Thank you to France and the United Kingdom for their wisdom and the power of their fine Military. Could not have had a better result. Mission Accomplished!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 14, 2018
Pernyataan Donald Trump ini mengundang kritik dari sejumlah pejabat.
Baca juga : Mantan Bos FBI: Secara Moral, Trump Tak Pantas Jadi Presiden
Senator asal negara bagian Maine, Angun King menyatakan, tidak mungkin menyebut operasi ini sukses AS di Suriah jika misinya adalah untuk memberantas penggunaan senjata kimia.
Sedangkan mantan direktur FBI yang dipecat, James Comey menilai Trump tak pantas jadi Presiden.
Menanggapi beragam reaksi kontra ini, Trump membalas dengan ciutan pada Minggu (15/4/2018).
Lewat akun Twitternya, Trump menyebutkan sorotan atas kata-kata yang diucapkannya lewat Twitter merupakan upaya "media palsu" merendahkan dirinya.
Ia menyebutkan "media palsu" tidak punya celah untuk menjelekkan dirinya lantaran serangan yang dilancarkan AS dan sekutunya berhasil dilakukan dengan baik.
Ia juga menyatakan, pernyataannya tentang "misi sudah terlaksana!" adalah sebuah kalimat militer yang baik dan harus sering digunakan.
The Syrian raid was so perfectly carried out, with such precision, that the only way the Fake News Media could demean was by my use of the term “Mission Accomplished.” I knew they would seize on this but felt it is such a great Military term, it should be brought back. Use often!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 15, 2018
Kalimat yang diucapkan Trump itu mengingatkan pada Presiden ke-43 Amerika Serikat, George W Bush saat invasi AS ke Irak pada 2003.
Saat itu, tampak tulisan serupa dipajang atas kapal induk yang baru kembali dari kawasan Teluk untuk mengumumkan berakhirnya operasi tempur di Irak.
Deklarasi yang diungkapkan Bush saat itu kemudian terbukti prematur.
Baca juga : Serangan Gabungan Sekutu ke Suriah, 3 Orang Terluka
Sebelumnya, AS, Inggris dan Perancis menembakkan lebih dari 100 misil ke wilayah pertahanan Suriah sebagai reaksi atas penggunaan senjata kimia di Douma dua pekan lalu.
Meski menyangkal, Pemerintah Suriah dituding AS dan sekutunya bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan sekitar puluhan warganya itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.