Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Akan Bebaskan 200 Migran Afrika yang Sempat Dipenjara

Kompas.com - 15/04/2018, 22:30 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

TEL AVIV, KOMPAS.com - Pemerintah Israel akan membebaskan sekitar 200 orang migran Afrika yang sempat dipenjara karena menolak deportasi. Para migran dibebaskan setelah masih berlanjutnya negosiasi dengan Uganda sebagai negara tujuan deportasi.

Pengumuman tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri Israel, Minggu (15/4/2018), menyusul desakan dari kelompok hak asasi manusia yang mengajukan keberatan ke pengadilan atas penahanan para migran.

Melansir dari Middle East Monitor, pemerintah Israel kini tengah berupaya mencapai kesepakatan dengan Uganda untuk menerima para migran, setelah sebelumnya Rwanda yang menyatakan menolak.

Baca juga: Netanyahu Batalkan Kesepakatan dengan PBB soal Migran Afrika

Pemerintah Uganda, pada Jumat (13/4/2018), mengakui kesediaannya menerima sekitar 500 migran afrika, meski dengan syarat para migran harus dideportasi secara sukarela dan bukan dengan paksaan.

Sebagian besar dari 200 migran Afrika yang akan dibebaskan tersebut, telah dikirim ke penjara di gurun selama beberapa bulan terakhir untuk menunggu deportasi ke Uganda.

Menurut pemerintah Israel, sebanyak 37.000 migran Afrika, sebagian besar dari Sudan dan Eritrea, yang kini ada di Israel adalah para pencari kerja, sehingga pemerintah berhak untuk melindungi perbatasannya.

Namun kelompok hak asasi manusia dan migran menyebut mereka adalah para pencari suaka yang melarikan diri dari perang maupun penyiksaan.

Sekitar 4.000 migran dilaporkan telah meninggalkan Israel menuju Rwanda dan Uganda sejak 2013 di bawah program sukarelawan. Namun kelompok sayap kanan pemerintah terus mendesak pemerintah agar mengeluarkan lebih banyak lagi.

Sebelumnya, Israel sempat membatalkan rencana pendeportasian migran Afrika dan sepakat dengan PBB yang akan bernegosiasi dengan negara barat agar bersedia menerima para migran.

Baca juga: Netanyahu Sebut Migran Afrika Lebih Buruk dari Teroris

Akan tetapi kesepakatan tersebut batal hanya sehari setelah diumumkan karena adanya tekanan dari kelompok oposisi pemerintah.

Kini nasib para migran Afrika di Israel kembali pada titik pilihan antara dideportasi atau dipenjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com