Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selidiki Dugaan Serangan Gas Beracun, Tim Pencari Fakta Tiba di Suriah

Kompas.com - 13/04/2018, 19:37 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DAMASKUS, KOMPAS.com - Tim pencari fakta yang beranggotakan para ahli dari badan pengawas senjata kimia global dilaporkan akan segera menggelar penyelidikan terkait dugaan penggunaan gas beracun di kota Douma.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengatakan telah mengirim tim untuk misi mencari fakta ke Suriah yang diperkirakan tiba pada Kamis atau Jumat (12-13/4/2018) dan akan memulai penyelidikan di kota Douma, Sabtu (14/4/2018).

Konfirmasi kedatangan tim pencari fakta dari OPCW disampaikan duta besar Suriah untuk PBB, Bashar Jaafari, yang menyebut ada dua tim yang dikirim.

"Kedua tim itu tiba secara terpisah di Suriah pada Kamis dan Jumat," kata Jaafari kepada wartawan, Kamis (12/4/2018).

Baca juga: Serangan Gas Beracun Paksa Pemberontak Suriah Tinggalkan Douma

OPCW yang dibentuk pada 1997 itu pada akhirnya memutuskan untuk mengirimkan tim pencari fakta setelah adanya laporan bahwa lebih dari 40 orang tewas diduga karena paparan gas beracun dalam serangan di kota Douma, akhir pekan lalu.

Pengiriman tim turut didukung pernyataan pemerintah Suriah yang siap membantu menfasilitasi termasuk menjamin keamanan tim selama berada di wilayah konflik itu.

"Kami akan menfasilitasi tim ke mana pun yang mereka inginkan di Douma untuk memastikan ada tidaknya penggunaan zat kimia," tambah Jaafari dilansir AFP.

Kedatangan tim dari OPCW di luar Damaskus ini akan menjadi yang pertama kalinya sejak 2014, ketika salah satu misi mereka diserang dan melukai salah satu staf.

Sebelumnya, pemerintah Suriah telah mengundang kepada tim OPCW untuk datang dan melakukan penyelidikan langsung di kota Douma untuk membuktikan tuduhan serangan gas beracun. Tuduhan yang dibantah rezin Assad maupun sekutunya Rusia.

Baca juga: WHO: Sekitar 500 Warga Suriah di Douma Terpapar Zat Kimia Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com