Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kerja Sama Ketenagakerjaan, Duterte Bakal Kunjungi Kuwait

Kompas.com - 12/04/2018, 23:41 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

HONG KONG, KOMPAS.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan berencana mengunjungi Kuwait untuk membahas masalah pengiriman tenaga kerja ke negara itu yang saat ini dilarang.

Pernyataan yang disampaikan Duterte, Kamis (12/4/2018) itu menjadi peluang untuk memperbaiki hubungan diplomatik antara kedua negara yang sempat memburuk pasca-insiden penyiksaan hingga pembunuhan tenaga kerja asal Filipina yang bekerja di Kuwait.

Presiden Duterte telah melarang warga negaranyanya untuk bekerja di Kuwait setelah adanya temuan jenazah tenaga kerja perempuan Filipina dalam peti pendingin di tempat majikannya.

Akan tetapi Duterte mengaku pemerintah Kuwait telah menyetujui tuntutannya untuk melakukan pembenahan dalam masalah ketenagakerjaan tersebut melalui perjanjian negosiasi.

Baca juga: Duterte Datang, Kepolisian Hong Kong Kerahkan Pengamanan Super Ketat

"Sebagai bentuk penghormatan kepada pemerintah Kuwait, maka saya akan pergi ke sana untuk menyaksikan proses penandatanganan kesepakatan," ujar Duterte dalam pidatonya saat kunjungan ke Hong Kong.

Walau demikian, tidak diungkapkan oleh Duterte kapan pastinya dia akan berkunjung ke Kuwait. Demikian diberitakan AFP.

Otoritas Manila sebelumnya mengatakan ada sekitar 250.000 warga Filipina yang saat ini bekerja di Kuwait. Mayoritas bekerja di sektor informal.

Meski para tenaga kerja tersebut menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar Filipina, namun Duterte dengan tegas melarang para pekerjanya ke Kuwait setelah banyak informasi yang menyebut perlakuan tak menyenangkan yang diterima warganya di negara itu.

Untuk membuka kembali saluran pengiriman tenaga kerjanya ke Kuwait, Duterte menuntut sejumlah pembenahan di antaranya mengizinkan para pekerja Filipina menyimpan ponsel dan paspor mereka saat bekerja.

Baca juga: Kekurangan Tenaga Kerja, Kuwait Incar Pekerja Asal Etiopia

Sebelumnya dikabarkan, para pekerja di Kuwait dilarang menyimpan paspornya, serta harus mendapat izin dari majikannya jika ingin berganti pekerjaan.

Mereka juga kerap dikabarkan bekerja dalam jam kerja yang tidak manusiawi dan mendapat makanan sisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com