Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Target Serangan, Pasukan Suriah Kosongkan Markas Pertahanan Utama

Kompas.com - 12/04/2018, 16:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

DOUMA, KOMPAS.com - Pasukan Suriah diyakini telah mengosongkan sejumlah gedung pertahanan utama di Damaskus, menyusul informasi intelijen yang menyebut kemungkinan tempat-tempat tersebut menjadi sasaran serangan oleh negara-negara Barat.

Ancaman serangan militer digaungkan Amerika Serikat dan juga Perancis yang menuduh pasukan rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia berbahaya untuk menyerang kawasan kantong pemberontak di Douma, Sabtu (7/4/2018) lalu.

Serangan tersebut diduga telah menewaskan hingga lebih dari 40 orang warga sipil, dengan ratusan lainnya menunjukkan tanda-tanda terpapar zat kimia berbahaya.

"Gedung-gedung kementerian pertahanan dan markas besar tentara telah dikosongkan sejak dua hari terakhir," kata Badan Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia dilansir AFP, Rabu (11/4/2018).

Baca juga: Kapal Selam Inggris Sudah Berada Dalam Jarak Tembak Misil ke Suriah

Organisasi tersebut juga meyakini pasukan rezim juga telah mengevakuasi sejumlah pangkalan militer, seperti bandara militer dan markas Divisi Keempat serta Pasukan Republik di luar wilayah ibu kota.

Disampaikan Kepala Badan Pemantau Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Abdel Rahman, informasi target serangan diterima jajaran pimpinan pasukan Suriah dari intelijen Rusia.

Menurut informasi tersebut, AS tengah mendorong kemungkinan serangan ke markas tentara dan gedung kementerian pertahanan di Damaskus, serta bandara dan markas militer.

Informasi yang sama juga menyebut Perancis bermaksud melancarkan serangan militer, termasuk ke gedung fasilitas kimia milik Presiden Bashar al-Assad, yakni Pusat Penelitian dan Pendidikan Ilmiah Suriah ada di Jamaraya dan markas persenjataan kimia di Damaskus.

Paris akan lebih menfokuskan serangan ke bandara militer Dumair yang diyakini sebagai tempat lepas landas armada yang melancarkan serangan kimia pada Sabtu (7/4/2018) lalu.

Namun demikian belum ada konfirmasi resmi terkait evakuasi yang dilakukan rezim.

Rencana pengerahan serangan militer terhadap Suriah kali ini juga menuai pro dan kontra sejumlah negara.

Baca juga: Potensi Serangan Udara, Kuwait Airlines Hentikan Penerbangan ke Beirut

Ancaman terjadinya serangan udara di kawasan Suriah oleh AS dan Perancis juga meningkatkan kewaspadaan banyak pihak, termasuk maskapai penerbangan yang pilih menghentikan atau mengalihkan rute penerbangan.

Tahun lalu, Presiden Trump juga telah meluncurkan serangan misil yang menargetkan pangkalan udara Suriah sebagai balasan atas serangan gas sarin yang dituduhkan ke rezim Assad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com