Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Beri Peringatan soal Dugaan Serangan Racun Kimia di Suriah

Kompas.com - 09/04/2018, 08:09 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pasukan Suriah diduga menggunakan racun kimia untuk memukul kelompok pemberontak, yang juga menewaskan penduduk sipil di Douma, Ghouta Timur.

Dugaan itu menuai reaksi keras dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dilansir dari AFP, Minggu (8/4/2018), Trump memperingatkan kepada Suriah, bahwa akan ada "harga yang harus dibayar besar" terkait serangan tersebut.

"Banyak yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan kimia yang tanpa pertimbangan di Suriah," kicau Trump.

Pria berusia 71 tahun itu mengecam rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang merupakan sekutu penting pemerintah Suriah.

"Presiden Putin, Rusia, dan Iran bertanggung jawab karena mendukung Assad. Harganya besar," katanya.

Serangan terbaru militer Suriah yang memukul area pemberontak di Ghouta Timur, Suriah, menyebabkan 70 warga sipil tewas dalam waktu sekitar 24 jam.

Belasan orang dilaporkan mengalami masalah pernapasan di Douma, daerah kantong terakhir yang dikuasai pemberontak di Ghouta Timur.

Tim penyelamat meyakini pasukan negara yang dipimpin Presiden Bashar Al-Assad itu telah menggunakan gas klorin beracun.

Baca juga : Serangan Pasukan Suriah Diduga Pakai Gas Racun, 70 Warga Sipil Tewas

"Saya kehilangan kesadaran. Saya tidak bisa bernapas, rasanya paru-paru saya tidak berfungsi. Saya terbangun 30 menit kemudian," kata seorang penduduk Douma, Abu Jaafar kepada Al Jazeera.

Jaafar mengatakan, penduduk yang panik mulai berlarian. Menurut keterangannya, orang-orang yang berada di penampungan melihat bom-bom gas terjun dari pesawat.

"Mereka yang melihat bergegas untuk memberi tahu semua orang di ruang bawah tanah untuk segera dievakuasi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com