Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putra Osama bin Laden Ajak Warga Saudi Melawan Pemimpinnya

Kompas.com - 05/04/2018, 19:09 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber Daily Mail

RIYADH, KOMPAS.com - Putra Osama bin Laden lewat sebuah video mengajak rakyat Arab Saudi untuk melawan pemimpin mereka yang dinilainya terlalu dekat dengan Barat.

Lewat video itu, Hamza bin Laden mengajak rakyat Semenanjung Arabia untuk bangkit menentang tirani kriminal dan penguasa negara.

Dia juga mengulangi janji bahwa Al Qaeda akan mendistribusikan kekayaan negara untuk orang miskin dan yang benar-benar membutuhkan.

Dalam video itu, Hamza merujuk pertemuan Ibn Saud, ayah dari raja Arab Saudi saat ini yang bertemu dengan Presiden AS FD Roosevelt pada 1945.

Baca juga : Putra Osama Ancam Balas Dendam Kematian Ayahnya

Itu adalah kali pertama seorang raja Arab Saudi bertemu dengan presiden Amerika Serikat.

Hamza, yang diperkirakan berusia pertengahan 20-an itu, menyebut pertemuan pada 1945 tersebut merupakan awal ketergantungan Arab Saudi terhadap AS.

"Pertemuan Abd al-Aziz dengan Roosevelt bukan hal biasa tetapi merupakan langkah berbahaya yang bisa menyeret umat Islam ke dalam kehancuran," ujar Hamza.

"Ibn Saud setuju untuk mengizinkan kapal-kapal AS menggunakan pelabuhan-pelabuhan di Tanah Suci untuk mendirikan pangkalan militer dan menjadi basis militer AS selama lima tahun," tambah dia.

Hamza menambahkan, Roosevelt dan Ibs Saud adalah para pemimpin yang meletakkan dasar hubungan Amerika Serikat dan Arab Saudi.

"Hubungan itu terus berlanjut hingga hari ini dan telah menyebabkan penjajahan Tanah Suci serta menjadi pintu masuk personel militer yang terlibat dalam pembunuhan ribuan umat Muslim di wilayah ini," sambung Hamza.

Baca juga : Putra Osama bin Laden Siap Lanjutkan Perang Melawan Barat

Hamza melanjutkan, kini keturunuan Ibd Saud masih menapaki jalan yang sama seperti yang dilalui para pendahulunya.

Video itu muncul ketika putra mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman berkunjung ke Amerika Serikat dan meneken kesepakatan pembelian senjata bernilai lebih dari 1 miliar dolar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com