Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Uji Coba Sistem Pertahanan Anti-Rudal Nuklir Terbaru

Kompas.com - 02/04/2018, 19:35 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan kembali melakukan unjuk kekuatan dengan menguji coba senjata barunya.

Diberitakan Daily Mirror Senin (2/4/2018), Rusia meluncurkan sistem pertahanan udara dari kawasan Sary Shagan, Kazakhstan.

Dalam video maupun foto-foto yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, terlihat sistem pertahanan baru itu sukses meluncur dengan mengepulkan asap hitam tebal.

Kepala militer Rusia, Mayor Jenderal  Andrei Prikhodko dengan optimistis menyatakan kalau sistem pertahanan baru tersebut bisa menangkal rudal nuklir sekalipun.

Baca juga : Putin Klaim Rusia Berhasil Luncurkan Rudal Balistik Supersonik

"Sistem pencegat rudal balistik yang dimodernisasi ini mampu menjauhkan Moskwa dari bahaya," kata Prikhodko dilansir harian Krasnaya Zvesda.

Peluncuran sistem pertahanan udara baru itu terjadi pasca-uji coba rudal balistik antar-benua baru mereka, RS-28 Sarmat, atau yang dikenal dengan julukan Satan 2.

Rudal hipersonik yang mampu melaju hingga 6.437 kilometer per jam itu diluncurkan dari Plesetsk Cosmodrome, fasilitas peluncuran angkasa luar yang terletak sekitar 800 km sebelah utara Moskow.

Ini merupakan tes kedua Sarmat setelah yang pertama terjadi pada Desember 2017.

"Tes terbaru yang diselenggarakan di Plesetsk menunjukkan karakteristik rudal ini baik pra-peluncuran, maupun saat fase penerbangan," ujar Kemenhan Rusia.

Inilah gambar misil Sarmat RS-28 yang tengah dikembangkan Rusia dan siap digunakan pada 2018.  Misil ini bisa mengangku hingga 16 hulu ledak nuklir dan bisa menghancurkan negara sebesar Perancis dalam sekali serang.makeyev.ru Inilah gambar misil Sarmat RS-28 yang tengah dikembangkan Rusia dan siap digunakan pada 2018. Misil ini bisa mengangku hingga 16 hulu ledak nuklir dan bisa menghancurkan negara sebesar Perancis dalam sekali serang.

Rencananya, rudal balistik berbobot sekitar 200 ton itu bakal menggantikan R-36M2 Voevoda, atau SS-18 Satan.

Keyakinan akan kemampuan Sarmat disuarakan oleh Viktor Bondarev, Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Senat Rusia.

"Untuk menghentikan Sarmat, setidaknya Amerika Serikat harus mengerahkan 500 rudal pencegat mereka," koar Bondarev.

Baca juga : Rusia Kembangkan Senjata Nuklir Terhebat, AS Mengecam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com