Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majikan Tenaga Kerja Filipina yang Tewas di Kuwait Dapat Hukuman Mati

Kompas.com - 02/04/2018, 08:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

KUWAIT CITY, KOMPAS.com - Joanna Demafelis, tenaga kerja asal Filipina, ditemukan dalam keadaan tewas dan jenazahnya disembunyikan di dalam lemari pendingin pada Februari lalu, di rumah majikannya di Kuwait.

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu (1/4/2018), pengadilan Kuwait menjatuhkan hukuman mati dengan cara digantung kepada kedua majikannya.

"Pengadilan in absentia telah memutuskan untuk menghukum para terdakwa dengan digantung atas dakwaan terhadap mereka," tulis dokumen pengadilan.

Pengadilan in absentia merupakan upaya mengadili seseorang dan menghukumnya tanpa dihadiri oleh terdakwa.

Baca juga : Joanna, Tenaga Kerja Filipina yang Bernasib seperti TKI Adelina

Joanna telah menghilang sejak September 2016, dan jenazahnya ditemukan pada 6 Februari lalu setelah disimpan selama lebih dari setahun.

Majikannya, Nader Essam Assaf dan istrinya Mona Hassoun melarikan diri ke Suriah.

Namun, Interpol berhasil menangkap Assaf yang merupakan warga Lebanon dan dia ditahan di Suriah, kemudian diserahkan ke Lebanon. Sementara, istrinya, warga Suriah, masih bertahan di Damaskus.

Keduanya dinyatakan bersalah pada Maret lalu, dan dapat mengajukan banding atas hukuman mati.

Joanna meninggalkan Filipina untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga di Kuwait. Penemuan mayat Joanna memicu amarah Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Dia melarang pengiriman tenaga kerja Filipina ke Kuwait.

Joanna bertekad mencari pekerjaan yang bisa membantu keluarganya terbebas dari kemiskinan.

Baca juga : Kematian TKI Adelina, Sebuah Kegagalan Melindungi Pekerja Rumah Tangga

Upahnya bekerja di Kuwait cukup untuk menyekolahkan adiknya dan membantu kehidupan orangtuanya. Keluarga tersebut telah mengalami pukulan dahsyat ketika badai Haiyan melanda Filipina pada 2013.

Badai telah menghancurkan rumah dan sawah yang siap panen. Ayah Joanna berharap dapat membeli kembali sawah mereka.

CNN melaporkan, lebih dari 250.000 warga Filipina mengadu nasib di negara Teluk. Sekitar 60 persen di antaranya merupakan pekerja rumah tangga yang tinggal di rumah majikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com