Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Sebut Israel yang Tembaki Demonstran di Jalur Gaza Memalukan

Kompas.com - 31/03/2018, 22:06 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Tindakan Israel yang mengerahkan pasukan militernya dalam bentrokan dengan massa peserta unjuk rasa di perbatasan Jalur Gaza menuai kecaman banyak pihak. Salah satunya Iran yang menyebut Israel telah berbuat hal yang memalukan.

Puluhan ribu warga Palestina berkumpul di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Israel, dalam aksi damai memperingati Hari Tanah Palestina, pada Jumat (30/3/2018).

Aksi yang seharusnya berlangsung damai itu berubah bentrok dengan militer Israel, yang kemudian menembaki para demonstran hingga menyebabkan 16 warga Palestina meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.

Baca juga: Turki Kecam Pengerahan Militer Israel dalam Bentrokan di Jalur Gaza

Unjuk rasa yang direncanakan akan berlangsung selama enam pekan itu bertujuan untuk menuntut Israel mengizinkan para pengungsi yang melarikan diri selama peperangan untuk kembali ke kampung halaman mereka.

"Pada malam Paskah, yang memperingati saat Tuhan membebaskan Nabi Musa dan umatnya dari tirani, justru Zionis yang tiran membunuh para pengunjuk rasa Palestina yang damai, yang tanahnya telah mereka rampas, saat mereka melarikan diri dari kekejaman dan perbudakan yang tidak manusiawi. Sungguh memalukan," kata Zarif melalui akun media sosial Twitter-nya.

Iran telah lama menjadi pendukung kelompok Hamas yang mengontrol kawasan Jalur Gaza.

Juru bicara kementerian, Bahram Ghassemi turut mengecam keras tindakan Israel yang menembaki massa pengunjuk rasa.

Ghassemi menyebut Israel telah bertindak semaunya karena merasa mendapat dukungan dari AS dan juga beberapa pemimpin regional.

"Sayangnya, dukungan dari Trump dan pemerintahannya, serta dukungan pemimpin pemula yang bodoh terhadap rezim telah membuat para pemimpin Zionis lebih sombong," kata dia.

Baca juga: Bentrokan di Jalur Gaza, 12 Warga Palestina Meninggal Dunia

Ghassemi mengisyaratkan istilah pemimpin pemula sebagai penggambaran dari pemimpin de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Sementara pemerintahan Arab Saudi belum mengeluarkan pernyataan mengenai tragedi bentrokan berdarah yang terjadi di Jalur Gaza, menjadi yang terburuk sejak perang di Gaza pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com